PDI-P terima pengunduran diri Azwar Anas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Azwar Anas mengembalikan mandat penugasan dirinya untuk menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur pada Pilkada Jawa Timur 2018, kepada PDI Perjuangan ( PDI-P) pada Sabtu pagi (6/1).

Partai berlambang Banteng itu langsung menindaklanjuti pengembalian mandat Bupati Banyuwangi tersebut. Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto langsung menghadap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta.

Usai bertemu Megawati, Hasto mengatakan, partainya secara resmi telah menerima pengembalian mandat itu.


"Kami menerima surat mandat itu," kata Hasto, Sabtu (6/1).

Hanya saja, kata Hasto, PDI-P belum memikirkan calon pengganti pendamping bakal calon gubernur Jatim Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul.

"Kami belum memikiran dan memutuskan siapa yang akan jadi pengganti dari Azwar Anas. Itu tidak penting buat kami, yg penting kebenaran ditegakkan," ucap Hasto.

Sementara, Ketua DPP PDI-P Andreas Pareira mengatakan persoalan siapa pengganti Azwar Anas akan segera diputuskan dalam waktu dekat. Sebab pendaftaran peserta Pilkada serentak secara nasional dibuka pada 8-10 Januari. Saat ini pihaknya akan terlebih dulu membahasnya.

"Nanti dalam rapat akan dibicarakan, dalam waktu dekat akan diputuskan. Besok hari terakhir untuk memutuskan. Idealnya kita harap besok sudah diputuskan," kata Andreas.

Sebagaimana diketahui, pengembalian mandat tersebut dihasilkan dari renungan Azwar Anas. Apalagi pasca beredarnya foto-foto syur mirip dirinya dengan seorang perempuan.

Berikut isi penjelasan pengembalian mandat dari Azwar Anas ke PDI-P:

"Yth. Para Kiai, tokoh masyarakat, kawan-kawan seperjuangan, rekan-rekan pers yang membanggakan, dan seluruh masyarakat Jawa Timur, teristimewa masyarakat Banyuwangi yang sangat saya cintai.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Melalui perenungan mendalam usai sholat Subuh hari ini, dengan memohon pencerahan dan kekuatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala dinamika yang terjadi, dengan ini saya menyampaikan beberapa hal.

Berbagai cobaan, godaan kekuasaan, penyuapan, bahkan cara-cara yang tidak manusiawi telah saya lalui dalam hampir dua periode memimpin Banyuwangi, dan alhamdulillah, saya bisa atasi dan masyarakat Banyuwangi memberi apresiasi atas kerja pelayanan saya dengan berbagai indikator perbaikan yang rigid dan terukur, seperti penurunan kemiskinan dan peningkatan pesat pendapatan per kapita rakyat.

Namun ketika saya berproses dalam pencalonan sebagai wakil gubernur, ada pihak-pihak yang menggunakan segala cara yang mengorbankan kehormatan keluarga saya, rakyat Banyuwangi dan Jawa Timur, serta para ulama dan sesepuh yang selama ini membimbing saya.

Untuk itu, demi tanggung jawab saya kepada masyarakat, bahwa menjadi pemimpin itu harus amanah, juga demi terwujudnya program-program kerakyatan partai dalam pembangunan untuk menyejahterakan rakyat Jatim, maka saya memberikan kembali mandat penugasan sebagai cawagub Jatim ke partai.

Saya sungguh mengucapkan terima kasih, kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, keluarga besar PDI Perjuangan dan Nahdliyin yang telah memberi kepercayaan kepada saya.

Ibu Megawati telah mengajarkan kepada kami semua untuk memegang teguh komitmen terhadap aspek-aspek kepemimpinan. Akhir kata, saya tetap percaya bahwa mereka yang menggunakan politik segala cara akan diberikan keadilan oleh Allah SWT.

Saya percaya ada nur-keadilan yang akan menerangi hamba Allah yang tidak sempurna ini.

Untuk selanjutnya, saya akan berjuang dengan segenap daya dan upaya, bersama-sama rakyat Banyuwangi, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi semua sebagaimana telah berhasil kita jalankan dalam hampir delapan tahun terakhir.

Wassalamualaikum Wr Wb."

(Moh. Nadlir)

Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul: Usai Bertemu Mega, PDI-P Akhirnya Terima Pengunduran Diri Azwar Anas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini