PDIP akan susun APBN tandingan tahun 2014



JAKARTA. Perhelatan menyambung pesta demokrasi sekali lima tahun sudah di depan mata. Merespon pemilu tahun depan, partai-partai yang telah dinyatakan resmi ikut pemilu tahun depan mengusung konsep ekonomi mereka bila nantinya terpilih sebagai partai penguasa. Salah satunya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang saat ini tengah menyusun APBN tandingan untuk tahun depan.Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo, mengatakan, bila Partai Mocong Merah tersebut menjadi penguasa pasca pemilu tahun 2014 maka PDIP menjanjikan untuk membangun sistem pemerintahan dan ekonomi yang kuat."Indonesia tidak butuh orang yang kuat, tapi Indonesia butuh sistem yang kuat, dan pemimpin yang konsisten dan berkarakter untuk menjalankannya," tutur Tjahjo di hadapan para CEO pilihan Kompas, di Jakarta Convention Center, Rabu (27/11).Dalam rangka mencapai hal itu, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini akan mempersiapkan tiga langkah utama. Pertama adalah mempersiapkan semesta pembangunan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.Kedua, PDIP akan mengangkat isu-isu kesenjangan sosial dan ekonomi dalam proses jangka pendek lima tahun ke depan dan mengajak masyarakat dan bangsa untuk berpikir bagaimana cara membangun Indonesia ke depan.

Ketiga, PDIP akan membuat postur APBN tandingan dalam rangka memasuki anggaran tahun 2014 mendatang yang masih dalam domain pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Di dalam APBN tandingan tersebut, pihaknya akan memperhatikan domestic saving sehingga sektor riil dapat bergerak dan meningkat.

Selama ini, PDIP melihat kebijakan makro yang lebih ditonjolkan dibanding sektor riil dan pemerintah tidak pernah mencermati perkembangan sektor riil.PDIP juga akan memacu ketahanan pangan, di mana masalah impor sekarang masih tinggi dan belum diatur dengan baik. Indonesia harus menjaga pertumbuhan ekonomi yang seimbang. "Asia timur harus menjadi perhatian kita bersama, dalam konteks kita tetap berada dalam posisi strategis di Asia Pasifik," ujar Tjahjo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie