JAKARTA. PDIP mengaku dalam menentukan calon wakil presiden, membuka kemungkinan merekrut dari latar belakang militer khususnya TNI Angkatan Darat. PDI Perjuangan menilai walau TNI menyatakan netral dalam Pemilu, kors loreng tersebut masih memiliki kekuatan politik pascaruntuhnya orde baru. "Bagaimanapun TNI AD masih menjadi peserta Pemilu yang ke-13 (di luar 12 partai politik peserta Pemilu). Iya (TNI) netral, tapi mereka masih memiliki peran politik yang kuat dan menetukan. Walaupun dalam undang-undang dia tidak lagi berpolitik, kembali kebarak, tapi di dalam faktualnya tidak. Kami pun tidak bisa menepis begitu saja peran politik yang besar, sangat strategis dari TNI AD," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).
PDIP ingin cawapres pendamping Jokowi dari TNI AD
JAKARTA. PDIP mengaku dalam menentukan calon wakil presiden, membuka kemungkinan merekrut dari latar belakang militer khususnya TNI Angkatan Darat. PDI Perjuangan menilai walau TNI menyatakan netral dalam Pemilu, kors loreng tersebut masih memiliki kekuatan politik pascaruntuhnya orde baru. "Bagaimanapun TNI AD masih menjadi peserta Pemilu yang ke-13 (di luar 12 partai politik peserta Pemilu). Iya (TNI) netral, tapi mereka masih memiliki peran politik yang kuat dan menetukan. Walaupun dalam undang-undang dia tidak lagi berpolitik, kembali kebarak, tapi di dalam faktualnya tidak. Kami pun tidak bisa menepis begitu saja peran politik yang besar, sangat strategis dari TNI AD," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).