PDIP: PDI Perjuangan PROJO bukan suara partai



JAKARTA. Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto mengatakan, suara dukungan dari  PDIP Pro Jokowi (PROJO) yang mendorong Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju sebagai calon presiden (capres) adalah suara yang muncul dari relawan saja, tidak mempunyai kekuataan untuk mempengaruhi keputusan resmi partai. "PDIP Pro Jokowi (PROJO) itu adalah kreasi beberapa kader partai atau relawan yang memakai nama PDIP, secara resmi tak ada," kata Bambang di Gedung DPR, Senin (23/12). Dalam internal PDIP, lanjut Bambang, masing-masing kader sah-sah saja mempunyai suara dan pendapat lain  tentang capres yang pantas untuk diajukan. Tetapi, pendapat tersebut tidak boleh disangkutpautkan dengan pernyataan resmi dari Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri. "Kalau relawan Jokowi pengen Jokowi jadi presiden ya pastilah. Tapi kalau PDIP semua tegak lurus, semua serahkan pada ketua umum," imbuhnya. Oleh karenanya, Bambang berharap semua kader dapat patuh pada keputusan Megawati yang mengatakan, bahwa pencapresan akan diputuskan usai Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. "Kata Ibu Ketum sudahlah, tunggulah, Pileg dulu. Kalau Pileg sudah menang baru tentukan capres," ujarnya. Sebelumnya, pada Sabtu 21 Desember 2013, sejumlah kader partai berlambang banteng moncong putih mendeklarasikan PDI Perjuangan Pro Jokowi (PROJO). Dalam laporan tertulisnya, Sekretaris Koordinator Nasional PROJO, Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa PROJO merupakan tempat berhimpunnya para aktivis partai, kader dan simpatisan partai dan puluhan paguyuban-paguyuban warga daerah yang berdomisili di Jakarta (seperti paguyuban warga Demak, Pati, Sukohardjo dll) yang mendorong dan mendukung Jokowi sebagai Presiden pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan