JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mempersiapkan dua skenario menjelang Pemilihan Presiden 2014. Skenario pertama adalah dengan mengusung Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden dan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden. Apa alasan partai berlambang banteng ini menduetkan keduanya? Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, PDI-P sudah melakukan survei internal, termasuk mengamati wacana yang berkembang di jejaring sosial. Nama Jokowi, kata dia, mendapatkan respons yang sangat baik. "Namun, ketika dimunculkan pasangan nama, untuk kepemimpinan ke depan, dari kajian di internal, muncul nama Bu Mega dan Jokowi," ujar Hasto saat dihubungi, Senin (9/12/2013). Menurut Hasto, nama Mega muncul karena kajian internal partai melihat adanya tantangan berat yang harus dihadapi pemimpin bangsa pada masa yang akan datang, di antaranya persoalan ekonomi global hingga ketersediaan pangan. "Sosok Bu Mega dilihat sebagai tokoh yang tepat untuk mengatasi persoalan bangsa yang sangat berat," katanya. Selain itu, lanjut Hasto, Mega juga akan berfungsi sebagai pelindung bagi Jokowi. Menurutnya, wacana pencalonan Jokowi sebagai presiden sudah menjadi sasaran tembak semua lawan politik. "Butuh garansi yang melindungi Jokowi. Meski didukung 60 persen masyarakat Indonesia, Jokowi tetap bisa runtuh kalau tanpa pelindung," kata Hasto. Namun, keputusan final tetap ada di tangan Megawati. Menurutnya, Mega sudah mendengarkan sejumlah usul dan saran dari internal dan eksternal partai. Hasto yakin Megawati akan menjawab kebutuhan akan kepemimpinan nasional ke depan. "Selama ini keputusan Bu Mega tidak pernah meleset, jadi kami percaya sepenuhnya kepada beliau, apalagi PDI-P sudah dipersepsikan positif ke depan, dan kami punya banyak kader yang bagus," kata Hasto. (Sabrina Asril) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PDIP susun skenario duetkan Megawati-Jokowi
JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mempersiapkan dua skenario menjelang Pemilihan Presiden 2014. Skenario pertama adalah dengan mengusung Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden dan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden. Apa alasan partai berlambang banteng ini menduetkan keduanya? Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, PDI-P sudah melakukan survei internal, termasuk mengamati wacana yang berkembang di jejaring sosial. Nama Jokowi, kata dia, mendapatkan respons yang sangat baik. "Namun, ketika dimunculkan pasangan nama, untuk kepemimpinan ke depan, dari kajian di internal, muncul nama Bu Mega dan Jokowi," ujar Hasto saat dihubungi, Senin (9/12/2013). Menurut Hasto, nama Mega muncul karena kajian internal partai melihat adanya tantangan berat yang harus dihadapi pemimpin bangsa pada masa yang akan datang, di antaranya persoalan ekonomi global hingga ketersediaan pangan. "Sosok Bu Mega dilihat sebagai tokoh yang tepat untuk mengatasi persoalan bangsa yang sangat berat," katanya. Selain itu, lanjut Hasto, Mega juga akan berfungsi sebagai pelindung bagi Jokowi. Menurutnya, wacana pencalonan Jokowi sebagai presiden sudah menjadi sasaran tembak semua lawan politik. "Butuh garansi yang melindungi Jokowi. Meski didukung 60 persen masyarakat Indonesia, Jokowi tetap bisa runtuh kalau tanpa pelindung," kata Hasto. Namun, keputusan final tetap ada di tangan Megawati. Menurutnya, Mega sudah mendengarkan sejumlah usul dan saran dari internal dan eksternal partai. Hasto yakin Megawati akan menjawab kebutuhan akan kepemimpinan nasional ke depan. "Selama ini keputusan Bu Mega tidak pernah meleset, jadi kami percaya sepenuhnya kepada beliau, apalagi PDI-P sudah dipersepsikan positif ke depan, dan kami punya banyak kader yang bagus," kata Hasto. (Sabrina Asril) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News