JAKARTA. Kader Partai Golkar terpecah dalam memberikan suara kepada pasangan calon presiden-wakil presiden. Meskipun, DPP Partai Golkar memutuskan berkoalisi mendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, namun sejumlah kader muda dan senior Golkar lebih memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. PDI Perjuangan yakin suara pemilih Golkar akan lebih banyak mendukung pasangan Jokowi-JK. "Dengan masuknya Pak JK, suara pemilih Golkar banyak yang memilih Pak Jokowi. Survei banyak memilih Jokowi-JK," kata Politisi Senior PDIP Pramono Anung di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/5). Tetapi, Pramono menegaskan pihaknya tidak ingin mencampuri urusan Partai Golkar. Sebab, tidak etis mengomentari internal partai lain. "Pemilih memiliki kebebasan, teman-teman muda di Golkar dan yang senior lebih memilih Jokowi-JK ini luar biasa," katanya. Sebelumnya, sejumlah kader muda Golkar menyatakan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pemilihan presiden 2014. Ketua Balitbang Golkar Indra Jaya Piliang mengungkapkan alasan mendukung pasangan Jokowi-JK dikarenakan Rapimnas memberikan mandat penuh kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk menjadi capres maupun cawapres serta koalisi dengan partai politik. Ketika Aburizal akhirnya tidak menjadi capres maupun cawapres, maka kader muda Golkar lebih memilih pasangan Jokowi-JK dibandingkan Prabowo-Hatta. "Opsi kita kurang tepat jika mendukung Prabowo-Hatta. Kader muda bingung akhirnya kita merapat ke Jokowi-JK. JK kan mantan ketua umum Golkar," kata Indra. Sejumlah kader muda Golkar yang ikut mendukung Jokowi-JK selain Indra antara lain Meutia Hafidz, Poempida Hidayatullah, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Fayakhun Andriadi. Mereka lalu melahirkan Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia. Forum tersebut akan membentuk perwakilan di daerah serta posko relawan. "Setelah itu inisiator dari Jakarta akan kedaerah menyosialisasikan dukungan Jokowi-JK," imbuhnya. (Ferdinand Waskita)
PDIP yakin suara Golkar condong ke Jokowi-JK
JAKARTA. Kader Partai Golkar terpecah dalam memberikan suara kepada pasangan calon presiden-wakil presiden. Meskipun, DPP Partai Golkar memutuskan berkoalisi mendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, namun sejumlah kader muda dan senior Golkar lebih memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. PDI Perjuangan yakin suara pemilih Golkar akan lebih banyak mendukung pasangan Jokowi-JK. "Dengan masuknya Pak JK, suara pemilih Golkar banyak yang memilih Pak Jokowi. Survei banyak memilih Jokowi-JK," kata Politisi Senior PDIP Pramono Anung di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/5). Tetapi, Pramono menegaskan pihaknya tidak ingin mencampuri urusan Partai Golkar. Sebab, tidak etis mengomentari internal partai lain. "Pemilih memiliki kebebasan, teman-teman muda di Golkar dan yang senior lebih memilih Jokowi-JK ini luar biasa," katanya. Sebelumnya, sejumlah kader muda Golkar menyatakan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pemilihan presiden 2014. Ketua Balitbang Golkar Indra Jaya Piliang mengungkapkan alasan mendukung pasangan Jokowi-JK dikarenakan Rapimnas memberikan mandat penuh kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk menjadi capres maupun cawapres serta koalisi dengan partai politik. Ketika Aburizal akhirnya tidak menjadi capres maupun cawapres, maka kader muda Golkar lebih memilih pasangan Jokowi-JK dibandingkan Prabowo-Hatta. "Opsi kita kurang tepat jika mendukung Prabowo-Hatta. Kader muda bingung akhirnya kita merapat ke Jokowi-JK. JK kan mantan ketua umum Golkar," kata Indra. Sejumlah kader muda Golkar yang ikut mendukung Jokowi-JK selain Indra antara lain Meutia Hafidz, Poempida Hidayatullah, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Fayakhun Andriadi. Mereka lalu melahirkan Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia. Forum tersebut akan membentuk perwakilan di daerah serta posko relawan. "Setelah itu inisiator dari Jakarta akan kedaerah menyosialisasikan dukungan Jokowi-JK," imbuhnya. (Ferdinand Waskita)