JAKARTA. Grup perusahaan besar mulai mengoptimalkan bisnis situs belanja atau e-commerce. Tak cuma memenuhi kebutuhan internal grup saja tapi mereka juga mulai menyasar ke luar grup usaha. Salah satunya adalah Grup Sinar Mas. Kelompok usaha ini mulai mengoperasikan platform Bizzy.co.id yang membidik segmen korporasi atawa business to business (B to B). Perusahaan yang menyediakan beragam produk dan perlengkapan alat kantor ini mulai menawarkan layanan pengadaan barang dan jasa, khususnya peralatan kantor kepada pihak ketiga. "Jadi kami tidak hanya fokus melayani perusahaan yang ada di Grup Sinar Mas saja, tapi juga mulai kepada pihak lain," tutur Indriyani, Humas PT Bizzy Commerce Indonesia, pengelola situs Bizzy kepada KONTAN, Minggu (25/9).
Tercatat, saat ini, Bizzy sudah menggandeng sekitar 100 pemasok untuk memenuhi kebutuhan produk kantor dan yang lainnya. Menurut Indriyani, hingga saat ini pihaknya sudah mendapatkan 1.300 klien perusahaan. Sayang, Indriyani saat ini belum bisa menceritakan soal target bisnis dari Bizzy ini. Begitu pula soal kontribusi bisnis pendapatan yang berasal dari Grup Sinar Mas dan di luar grup ini. Yang jelas, pihak ketiga yang sudah Bizzy gandeng berasal dari industri kecil dan menengah serta perusahaan besar, seperti ANJ Group dan Grup Ciputra. Tender via online Belum lama berselang, Salah satu lini bisnis Astra Grup, yakni PT Astra Graphina Tbk juga mulai mengembangkan lini bisnis situs belanja ini lewat anak usaha PT Astragraphina Xprins Indonesia. Perusahan ini mulai mengoptimalkan bisnis online lewat AXIQoe.com dan Xprints Web Services. Sama seperti Bizzy, dua platform bisnis online tersebut diperuntukan bagi kalangan korporasi; baik itu untuk industri kecil atau besar. Menurut Sahat M Sihombing Direktur Utama Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), pihaknya sengaja membuat dua plaftorm bisnis tersebut lantaran ingin mengoptimalkan bisnis di luar grup usaha, dalam hal ini Grup Astra. Ia berharap, kedua platform bisnis tersebut bisa memaksimalkan potensi pasar di Grup Astra dan di luar grup perusahaan ini. "Kehadiran produk kami ini untuk merespon tren transaksi bisnis online," kata Sahat (25/9). Selama ini, Astragraphia Xprins Indonesia kerap menjadi pemasok kebutuhan produk alat perkantoran bagi lini bisnis grup Astra yang lain. Adapun nilainya terbilang lumayan.
Saat ini, kontribusi bisnis penjualan dari Grup Astra berkisar antara 15% sampai 30%. Sedangkan sisanya berasal dari pihak ketiga. Makanya, Astragraphia Xprins ingin memaksimalkan potensi pasar ini dengan dua platform bisnis tersebut. Sayang, Sahat untuk sementara, belum mau mengumbar target bisnis dari perusahaan ini. Menurut Daniel Tumiwa yang menjabat Presiden Direktur OLX Indonesia, pasar online yang menyasar kalangan korporasi memang potensial. Tak heran bila pebisnis mulai melirik bidang ini. Apalagi pemerintah lewat Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mulai menerapkan pengadaan barang harus lewat online. Sejauh ini sudah ada empat perusahaan yang lolos. Di antaranya adalah Bhinneka dan Matahari Buzz. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini