KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Konglomerat legendaris Hong Kong Li Ka-shing pensiun sebagai pengusaha yang sudah dijalani lebih dari setengah abad. Dia adalah pemilik perusahaan besar CK Hutchison Holdings Ltd., CK Asset Holdings Ltd., CK Infrasctructure Holdings Ltd, dan power Assets Holdings Ltd yang bisnisnya menggurita hingga ke berbagai sektor kebutuhan masyarakat China. Setelah lengser, Li melimpahkan bisnisnya ke anak tertuanya bernama Victor yang kini berusia 53 tahun. Menurut Bloomberg Billionaires Index, pebisnis kelas kakap yang kini berusia 89 tahun ini memiliki kekayaan sekitar US$ 34 miliar. Kekayaan sebesar itu didapat Li dari bisnisnya yang bergerak di berbagai sektor seperti kelistrikan, supermarket dan ritel penjualan ponsel, media, bioteknologi hingga pelabuhan. "Melihat ke belakang dan setelah sekian lama saya melayani masyarakat, itu adalah sebuah kehormatan," ujar Li dalam sebuah wawancara di Hong Kong akhir pekan lalu. Dia menjadi orang terkaya di Hong Kong dan mempelopori sebuah era di mana seorang imigran mampu membangun kerajaan bisnis yang berkembang hingga seluruh Asia. Bagi banyak orang, dia adalah wajah perubahan nasib Hong Kong setelah koloni Inggris memberikan Hong Kong ke dinasti China.
Pebisnis kawakan Li Ka-shing sang pemilik CK Hutchison pensiun
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Konglomerat legendaris Hong Kong Li Ka-shing pensiun sebagai pengusaha yang sudah dijalani lebih dari setengah abad. Dia adalah pemilik perusahaan besar CK Hutchison Holdings Ltd., CK Asset Holdings Ltd., CK Infrasctructure Holdings Ltd, dan power Assets Holdings Ltd yang bisnisnya menggurita hingga ke berbagai sektor kebutuhan masyarakat China. Setelah lengser, Li melimpahkan bisnisnya ke anak tertuanya bernama Victor yang kini berusia 53 tahun. Menurut Bloomberg Billionaires Index, pebisnis kelas kakap yang kini berusia 89 tahun ini memiliki kekayaan sekitar US$ 34 miliar. Kekayaan sebesar itu didapat Li dari bisnisnya yang bergerak di berbagai sektor seperti kelistrikan, supermarket dan ritel penjualan ponsel, media, bioteknologi hingga pelabuhan. "Melihat ke belakang dan setelah sekian lama saya melayani masyarakat, itu adalah sebuah kehormatan," ujar Li dalam sebuah wawancara di Hong Kong akhir pekan lalu. Dia menjadi orang terkaya di Hong Kong dan mempelopori sebuah era di mana seorang imigran mampu membangun kerajaan bisnis yang berkembang hingga seluruh Asia. Bagi banyak orang, dia adalah wajah perubahan nasib Hong Kong setelah koloni Inggris memberikan Hong Kong ke dinasti China.