KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Listrik Swasta Indonesia (APLSI) cemas dengan berbagai isu lingkungan pada program 35.000 Megawatt (MW). Padahal program ini merupakan upaya jangka panjang negara untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat atawa elektrifikasi di seluruh pelosok Tanah Air. Dalam catatan KONTAN, ada dua isu yang santer jadi perhatian. Pertama, tuntutan dari Koalisi Break Free Coal Indonesia, seperti Greenpeace Indonesia, Walhi, Jaringan Tambang (Jatam) yang meminta pemerintah menghentikan pembangunan Sembilan PLTU di Jawa-Bali. Mereka berdalih, sembilan PLTU itu akan menyebabkan lonjakan cadangan pasokan setrum atawa reserve margin di Pulau Jawa. Jika semula reserve margin hanya sekitar 30%, naik menjadi 71%.
Pebisnis listrik cemaskan isu lingkungan dan emisi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Listrik Swasta Indonesia (APLSI) cemas dengan berbagai isu lingkungan pada program 35.000 Megawatt (MW). Padahal program ini merupakan upaya jangka panjang negara untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat atawa elektrifikasi di seluruh pelosok Tanah Air. Dalam catatan KONTAN, ada dua isu yang santer jadi perhatian. Pertama, tuntutan dari Koalisi Break Free Coal Indonesia, seperti Greenpeace Indonesia, Walhi, Jaringan Tambang (Jatam) yang meminta pemerintah menghentikan pembangunan Sembilan PLTU di Jawa-Bali. Mereka berdalih, sembilan PLTU itu akan menyebabkan lonjakan cadangan pasokan setrum atawa reserve margin di Pulau Jawa. Jika semula reserve margin hanya sekitar 30%, naik menjadi 71%.