JAKARTA. Pengusaha logistik bersiap diri mengerek tarif layanan logistik. Ini sebagai imbas kenaikan tarif beberapa ruas jalan tol, plus jasa tarif kargo gudang di sejumlah bandar udara (bandara) utama, seperti Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng dan Bandara Kualanamu, Medan. Sejak Senin (15/9), tarif tol Prof Dr Sedyatmo atau tol bandara Soekarno Hatta sudah naik sebesar 7,14% - 18,75% atau setara Rp 500 sampai Rp 1 500 dari tarif asal. Nah, bulan depan, ruas jalan tol Jakarta - Cikampek juga siap terdongkrak awal Oktober nanti. Bagi Edi Santosa, Direktur Operasional PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), kenaikan ini pasti menambah beban biaya. Namun ia mengklaim jumlahnya kecil. Sehingga perusahaan ini belum membuat perubahan kebijakan tarif biaya logistik. "Kami tidak melihat secara parsial (tarif tol naik dan kargo naik) tapi juga melihat ketika BBM (bahan bakar minyak subsidi) dan UMP (upah minimum pekerja) naik, baru tarif naik," kata Edi kepada KONTAN, Rabu (17/9).
Pebisnis logistik siap kerek tarif tahun depan
JAKARTA. Pengusaha logistik bersiap diri mengerek tarif layanan logistik. Ini sebagai imbas kenaikan tarif beberapa ruas jalan tol, plus jasa tarif kargo gudang di sejumlah bandar udara (bandara) utama, seperti Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng dan Bandara Kualanamu, Medan. Sejak Senin (15/9), tarif tol Prof Dr Sedyatmo atau tol bandara Soekarno Hatta sudah naik sebesar 7,14% - 18,75% atau setara Rp 500 sampai Rp 1 500 dari tarif asal. Nah, bulan depan, ruas jalan tol Jakarta - Cikampek juga siap terdongkrak awal Oktober nanti. Bagi Edi Santosa, Direktur Operasional PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), kenaikan ini pasti menambah beban biaya. Namun ia mengklaim jumlahnya kecil. Sehingga perusahaan ini belum membuat perubahan kebijakan tarif biaya logistik. "Kami tidak melihat secara parsial (tarif tol naik dan kargo naik) tapi juga melihat ketika BBM (bahan bakar minyak subsidi) dan UMP (upah minimum pekerja) naik, baru tarif naik," kata Edi kepada KONTAN, Rabu (17/9).