JAKARTA. Pebisnis penyedia pusat data atau data center domestik optimistis, bisnis ini bisa lebih berkembang ke depan. Apalagi sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 82/2012 soal kewajiban pemain konten atau layanan di jaringan internet alias over the top (OTT) membangun pusat data di dalam negeri. Namun sejauh ini, masih belum banyak OTT global yang mau menempatkan pusat data di tanah air. "Padahal, negara lebih berdaulat dengan pengelolaan data sendiri," kata Kalamullah Ramli, Ketua Indonesia Data Center Provider Organization (Idpro), Rabu (14/12). Namun pebisnis pusat data lokal tidak patah arang. Sejumlah pebisnis utama di bidan ini, yakni DCI, Elitery, GTN, Nestcenter, XL Axiata, Telkomsigma, serta yang terakhir Lintasarta, bersinergi di Idpro, supaya bisa saling bekerjasama dalam menjaring konsumen serta investor.
Pebisnis pusat data lokal bersinergi jaring pasar
JAKARTA. Pebisnis penyedia pusat data atau data center domestik optimistis, bisnis ini bisa lebih berkembang ke depan. Apalagi sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 82/2012 soal kewajiban pemain konten atau layanan di jaringan internet alias over the top (OTT) membangun pusat data di dalam negeri. Namun sejauh ini, masih belum banyak OTT global yang mau menempatkan pusat data di tanah air. "Padahal, negara lebih berdaulat dengan pengelolaan data sendiri," kata Kalamullah Ramli, Ketua Indonesia Data Center Provider Organization (Idpro), Rabu (14/12). Namun pebisnis pusat data lokal tidak patah arang. Sejumlah pebisnis utama di bidan ini, yakni DCI, Elitery, GTN, Nestcenter, XL Axiata, Telkomsigma, serta yang terakhir Lintasarta, bersinergi di Idpro, supaya bisa saling bekerjasama dalam menjaring konsumen serta investor.