"Mungkin saya harus menunda pidato," gurau David Kelly, Chief Global Strategist JPMorgan Funds. Kelly didapuk untuk berpidato di hadapan para pegawai JPMorgan Chase & Co di New York, tepat ketika pertandingan tim nasional Amerika Serikat (AS) versus Jerman memasuki babak kedua. Ketika ia berpidato, beberapa karyawan JPMorgan berkumpul di lobi, menonton pertandingan penyisihan terakhir bagi AS pada Piala Dunia 2014. Pada saat bersamaan, Gubernur New York Andrew Cuomo memperpanjang waktu makan siang para pegawai negeri New York hingga satu jam ketika pertandingan antara AS dan Jerman berlangsung. "Atas nama seluruh penduduk New York, saya mendoakan keberuntungan bagi tim," kata surat Cuomo kepada pelatih tim AS, Jurgen Klinsmann.
AS memang kian gila bola. ESPN mencatat, pertandingan antara AS dan Ghana ditonton lebih dari 16 juta penonton. Perusahaan konsultasi di Chicago, Challenger Gray & Christmas memperkirakan, dengan jumlah penonton tersebut, perusahaan-perusahaan AS akan kehilangan sekitar US$ 390 juta berupa gaji karyawan. Angka ini muncul dengan asumsi separuh penonton menyaksikan pertandingan di tempat kerja. John Challenger, CEO perusahaan ini bilang, mengizinkan para pekerja menonton pertandingan kemungkinan bisa mendorong produktivitas di jam-jam sebelum dan sesudah pertandingan. "Perusahaan yang pintar akan berpikir bahwa mereka kehilangan sedikit produktivitas tetapi bisa menciptakan hubungan kerja yang lebih dekat," kata Challenger kepada
Bloomberg. Ini baru hitungan Amerika Serikat yang mengalami demam bola lebih ringan. Bandingkan dengan Inggris yang warganya gila bola. Para penggila bola di Inggris bahkan bolos kerja atau izin sakit untuk menonton pertandingan. Menurut survei perusahaan penasihat hukum ELAS di Inggris kepada 1.500 pekerja, sebanyak 13% mengaku sakit untuk menonton pertandingan. Sebanyak 43% mengatakan berniat bolos kerja untuk nonton pertandingan. Untung Inggris tak lolos babak penyisihan sehingga para pekerja ini sedikit kehilangan minat. Pasalnya, menurut hitungan, kerugian bisnis akibat Piala Dunia mencapai lebih dari £ 4 miliar.
Setelah tim nasional Inggris kalah dan harus pulang, para pekerja ini pun bolos karena terlalu mabuk pada malam sebelumnya.
International Business Times melaporkan, polisi bersiaga pada malam hingga pagi ketika Inggris kalah. Para polisi mengantisipasi para fans sepakbola yang bisa memicu kekerasan atau mabuk ketika mengemudi. Di Brasil, kota-kota seperti Rio de Janeiro dan Fortaleza menetapkan hari libur ketika tim nasional Brasil bertanding. Pasar finansial tutup dua jam menjelang pertandingan. Cristi Vazquez, Jurubicara General Motors di Brasil mengatakan, para pekerja mendapat hari libur ketika Brasil bertanding. Produsen jet Embraer SA punya cara lain. Sejak awal tahun, perusahaan Brasil ini menambah beberapa menit jam kerja setiap hari sebagai penukar para pegawainya pulang cepat untuk menonton bola. Sedangkan, Codelco, produsen tembaga terbesar dunia yang beroperasi di Cile, memasang layar raksasa di kantor pusat dan di luar tambang. Para pekerja, kecuali yang sedang kebagian shift kerja, bisa nonton bareng di tempat ini.
Editor: Wahyu T.Rahmawati