Pebisnis Surabaya menukarkan dollar hasil ekspor senilai US$ 50 juta



KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Sebanyak 38 asosiasi pebisnis di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) kompak menukarkan simpanan dollar Amerika Serikat (AS) hasil ekspornya ke rupiah. Selain membantu menguatkan rupiah, aksi di bawah Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) di Jawa Timur ini diharapkan bisa menular ke pebisnis di wilayah lain.

Total, para pebisnis itu menukarkan dollar  AS sebanyak US$ 50 juta di bank-bank. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan, aksi ini merupakan inisiatif pengusaha Jatim. "Jumlah ini minimal komitmen untuk menambahkan pasokan dollar dan menstabilkan rupiah," ujar Difi kepada Kontan.co.id, Kamis (20/9).

Para pebisnis ini, kata Difi, adalah mereka yang diuntungkan saat pelemahan rupiah. Mereka antara lain eksportir furnitur, ikan, pebisnis tekstil, sepatu, hingga asosiasi pebisnis hotel dan lapangan golf.  


"Selama ini, penghasilan mereka dollar, sekarang ini mereka ikut himbauan bank sentral agar menukarkan dollarnya ke rupiah," ujar Difi.

Hanya, Difi mengaku tak bisa memastikan bila aksi penukaran dollar ini akan berlanjut dengan inisiatif membawa dan menukar seluruh hasil ekspor mereka dalam bentuk rupiah. "Yang pasti, mereka selama ini mengonversi dollar ke rupiah untuk pembelian bahan baku, dan kebutuhan lain," ujar Difi.

Menurut Difi, ekspor pebisnis di Jatim khususnya di bawah Forkas secara reguler tercatat mencapai US$ 1,5 miliar per bulan.Penukaran dollar kali ini terdorong untuk menyediakan suplai dollar ke pasar.    

Berikut ini 38 asosiasi pebisnis yang melakukan aksi penukaran dollar di Surabaya:

1. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) 2. Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA) 3. Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) 4. Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) 5. Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (APSI) 6. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) 7. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) 8. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) 9. Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) 10. Organisasi Angkutan Darat Tanjung Perak (Organda Tanjung Perak) 11. Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) 12. Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO) 13. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) 14. Koperasi Industri Tas dan Koper (Koperasi Intako) 15. Asosiasi Pengrajin Handicraft Indonesia (ASEPHI) 16. Forum Daerah Usaha Kecil Menengah (FORDAUKM) 17. Asosiasi General Manager Hotel Berbintang Dua Golf Course (CASA GRANDE). 18. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) 19. Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) 20. Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) 21. Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (GAPEKSINDO) 22. Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO) 23. Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) 24. Ikatan Bankir Indonesia (IBI) 25. Asosiasi Proyek Konstruksi Indonesia (APROKI) 26. Yayasan Bhakti Persatuan (YBP) 27. Asosiasi Manajemen Indonesia (AMA) 28. Real Estate Indonesia (REI) 29. Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) 30. Indonesian Iron and Steel Industry (IISIA) 31. Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) 32. Asosiasi Perusahaan Jasa Kemasan Kayu Indonesia (APJASKINDO) 33. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) 34. Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (ASPERINDO) 35. Gabungan Industri Aneka Tenun Plastik (GIATPI) 36. Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) 37. Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI) 38. Association Tour Agency Indonesia (ASTINDO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat