JAKARTA. Seperti halnya kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, penunjukan menteri keuangan baru masih tarik ulur. Kursi menteri belum juga terisi, tapi para pebisnis mulai menagih sejumlah pekerjaan rumah. Para pengusaha meminta menteri keuangan yang baru dapat merealisasikan kebijakan yang sempat mandek. Salah satu yang dinantikan para pelaku industri, khususnya otomotif, adalah beleid low emition carbon yang menaungi proyek mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta orang nomor satu di Kementerian Keuangan memprioritaskan insentif fiskal bagi industri otomotif dan komponen. Sebab, investasi otomotif dan komponen menyerap lapangan kerja cukup besar. Misalnya, tahun ini, sekitar 40 pelaku hingga 50 pelaku industri komponen dan pabrikan otomotif siap menanamkan investasi US$ 1,5 miliar di Indonesia. "Kami menunggu diajak dialog tentang hal itu," ujar Ketua Umum Gaikindo Sudirman M Rusdi kepada KONTAN, Rabu (15/5).
Pebisnis tagih insentif otomotif dan tambang
JAKARTA. Seperti halnya kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, penunjukan menteri keuangan baru masih tarik ulur. Kursi menteri belum juga terisi, tapi para pebisnis mulai menagih sejumlah pekerjaan rumah. Para pengusaha meminta menteri keuangan yang baru dapat merealisasikan kebijakan yang sempat mandek. Salah satu yang dinantikan para pelaku industri, khususnya otomotif, adalah beleid low emition carbon yang menaungi proyek mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta orang nomor satu di Kementerian Keuangan memprioritaskan insentif fiskal bagi industri otomotif dan komponen. Sebab, investasi otomotif dan komponen menyerap lapangan kerja cukup besar. Misalnya, tahun ini, sekitar 40 pelaku hingga 50 pelaku industri komponen dan pabrikan otomotif siap menanamkan investasi US$ 1,5 miliar di Indonesia. "Kami menunggu diajak dialog tentang hal itu," ujar Ketua Umum Gaikindo Sudirman M Rusdi kepada KONTAN, Rabu (15/5).