KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena kematian paus sperma yang terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara akhir tahun lalu masih menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Dalam perut paus sepanjang 9,6 meter tersebut ditemukan sampah plastik seberat 5,9 kilogram (kg). Sampah plastik memang tidak dapat dicerna, baik oleh tubuh manusia maupun binatang. Tak dapat dipungkiri, sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Sejak terjadinya peristiwa tersebut, sejumlah pihak mulai gencar berkampanye maupun gerakan mengurangi penggunaan plastik. Tak terkecuali pemerintah daerah (pemda) yang telah mengeluarkan perangkat hukum untuk membatasi penggunaan kantong plastik. Seperti Pemerintah Kota Bogor, Pemkot Banjarmasin, Balikpapan dan Denpasar.
Pebisnis waralaba mulai peduli kelestarian lingkungan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena kematian paus sperma yang terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara akhir tahun lalu masih menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Dalam perut paus sepanjang 9,6 meter tersebut ditemukan sampah plastik seberat 5,9 kilogram (kg). Sampah plastik memang tidak dapat dicerna, baik oleh tubuh manusia maupun binatang. Tak dapat dipungkiri, sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Sejak terjadinya peristiwa tersebut, sejumlah pihak mulai gencar berkampanye maupun gerakan mengurangi penggunaan plastik. Tak terkecuali pemerintah daerah (pemda) yang telah mengeluarkan perangkat hukum untuk membatasi penggunaan kantong plastik. Seperti Pemerintah Kota Bogor, Pemkot Banjarmasin, Balikpapan dan Denpasar.