KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Pembangunan Pasar Ikan Modern (PIM) di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara masih dalam tahap awal. Tanda proyek pembangunan PIM terlihat di sebelah kiri pintu masuk Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ). Beberapa orang yang mengenakan rompi dan helm proyek pun keluar masuk lokasi pembangunan tersebut. Tidak jauh dari lokasi PIM terdapat tempat pelelangan ikan. Kondisi pelelangan itu masih sepi dikarenakan aktivitas baru mulai pada sore hingga malam hari. Hanya beberapa yang terlihat menurunkan muatan dari mobil pengangkut.
Meski lokasinya dekat, pedagang di pelelangan ikan tersebut belum mengetahui bagaimana proses pelelangan ketika PIM mulai beroperasi. "Kurang tahu apakah akan berpengaruh karena belum ada pemberitahuan," ujar Warsita salah seorang pedagang di pasar lelang. Kegiatan PIM nantinya direncanakan sebagai pasar ikan yang jauh dari bayangan kumuh. Selama ini pasar ikan selalu digambarkan sebagai tempat yang kumuh dan bau. Melihat bayangan itu akan menarik minat masyarakat untuk berbelanja ikan. Hal itu berbeda dengan tempat pelelangan ikan yang terbuka hanya terdiri dari tiang penyanggah dan atap. Genangan air terlihat di beberapa titik. Selain itu bau amis khas ikan pun tercium ketika berada di tempat pelelangan itu. Ikan pun diturunkan dari mobil bak terbuka. Akan dibungkus dengan menggunakan karung. Tidak dipanggul, ikan ditarik dan diseret menggunakan pengait untuk kemudian diletakkan di tempat pengumpulan. Penanganan kualitas ikan pun membuat pedagang pesimis dapat menjual dagangannya di PIM. "Kalau pun nanti mengambil ikan dari sini, apakah kualitasnya bisa masuk," tanya pedagang lainnya yang bernama Wadi. Melihat lokasinya yang dekat dengan pelabuhan perikanan membuat PIM dapat langsung mengambil ikan dari pelabuhan. Memang di pelabuhan tersebut terlihat kapal penangkap ikan berjejer di dermaga. Lokasi yang berdekatan itu membuat PIM dapat memangkas rantai distribusi. Apalagi bila pengelola PIM memiliki modal besar untuk mendapatkan ikan dari nelayan. Permasalahan tersebut bukan pertama kalinya dirasakan oleh pedagang di pelelangan ikan. Sebelumnya pedagang tersebut men-suplai ikan kepada pabrik di sekitar pelabuhan.
Namun, industri tersebut semakin berkembang dengan memiliki kapal penangkapan sendiri sehingga tidak lagi membeli melalui pelelangan. Bahkan pelelangan saat ini membeli sisa ikan dari industri tersebut. "Secara modal sudah kalah jadi pedagang di pelelangan tidak bisa bersaing," jelas Muji yang juga seorang pedagang. Saat ini pelelangan ikan mendapatkan ikan dari berbagai daerah di Jakarta serta Pantai Utara Jawa bahkan Bali. Ikan tersebut dijual kepada pedagang di pasar tradisional, sementara untuk pembeli dari restoran dan katering biasanya telah bekerja sama dengan industri besar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto