Pedagang di Tanah Abang mengaku rugi besar akibat aksi demo 22 Mei



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Aksi demo 22 Mei dilakukan untuk menolak hasil ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pemilu presiden 2019. Tak hanya merugikan pekerja kantoran dan mahasiswa yang harus diliburkan, aksi ini juga berdampak bagi beberapa pedagang di pasar Tanah Abang.

Massa demo mulai menutupi beberapa titik jalan di Jakarta pusat seperti jalan MH. Thamrin, Sudirman, Bundaran HI, dan pasar Tanah Abang yang tidak dapat dilewati. Salah satu pedagang di pasar Tanah Abang blok A, Jeffry pemilik Formula Gordyn mengaku dirinya terpaksa harus menutup tokonya hari ini.

Selain sepi pengunjung, beberapa jalan yang biasa ia lewati ke Tanah Abang lewat Petamburan juga tak bisa di akses. Padahal ia bilang, pendapatan terbesarnya hanya bisa diperoleh saat bulan Ramadan seperti saat ini. “Kalau keadaan lagi bulan puasa ini ditambah kerusuhan pasti kerugian kita sangat tinggi,” Katanya.


Jeffry mengklaim dirinya mengalami kerugian yang sangat tinggi karena harus tutup toko dalam waktu yang tidak bisa ditentukan, apalagi bulan puasa menjadi salah satu kesempatan memanen banyak keuntungan dari bisnis tersebut.

“Belum tahu besok buka atau enggak, tergantung kondisi besok, Tapi yang bisa di harapkan buat mencari keuntungan ya di bulan puasa ini, kalau bulan biasa malah nombok,” Jelas Jeffry kepada Kontan.co.id, Rabu (22/5).

Jeffry merupakan salah satu pemilik Toko Fomula Gordyn yang menawarkan berbagai macam dan motif gordyn bagi keperluan rumah tangga. Ia telah menekuni bisnis tersebut sejak tahun 1994 sampai saat ini.​

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli