Pemandangan di stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Universitas Indonesia, Kampus Depok, mendadak gaduh. Sumpah-serapah menyeruak di antara hiruk pikuk penumpang yang naik-turun kereta saat pagi menjelang siang. "Kami butuh makan, jangan bongkar kios kami," ucap seorang ibu berperawakan sedikit gemuk di sebelah remaja yang membentangkan poster bertuliskan, "Dimana nuranimu, kami bukan binatang." Sementara, dua pria paruh baya mengikatkan spanduk putih bertuliskan "Tolak Penggusuran."Itulah reaksi dari sedikitnya 60 pedagang yang menolak pembongkaran kios dan toko di Stasiun UI, Kamis (29/11). Protes pelaku usaha kecil ini sontak membetot perhatian calon penumpang dan mahasiswa. Namun, perjalanan KRL dari Bogor-Depok-Jakarta dan sebaliknya masih normal. Penolakan pedagang ini terkait rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) menata ulang seluruh stasiun yang dilintasi KRL Jabodetabek. Penataan itu meliputi perpanjangan serta sterilisasi peron yang dijalankan hingga tahun depan. Nah, sterilisasi stasiun ini dilakukan untuk mencegah okupansi pedagang kaki lima hingga ke peron. Selain itu, langkah ini guna meminimalisasi masuknya penumpang yang tidak memiliki tiket. Penataan area komersil stasiun juga tidak terlepas dari upaya mengoptimalkan pemasukan KAI. Maklum, pendapatan dari tiket tak mampu menutup biaya operasional.
Pedagang kecil terpinggirkan akibat penataan
Pemandangan di stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Universitas Indonesia, Kampus Depok, mendadak gaduh. Sumpah-serapah menyeruak di antara hiruk pikuk penumpang yang naik-turun kereta saat pagi menjelang siang. "Kami butuh makan, jangan bongkar kios kami," ucap seorang ibu berperawakan sedikit gemuk di sebelah remaja yang membentangkan poster bertuliskan, "Dimana nuranimu, kami bukan binatang." Sementara, dua pria paruh baya mengikatkan spanduk putih bertuliskan "Tolak Penggusuran."Itulah reaksi dari sedikitnya 60 pedagang yang menolak pembongkaran kios dan toko di Stasiun UI, Kamis (29/11). Protes pelaku usaha kecil ini sontak membetot perhatian calon penumpang dan mahasiswa. Namun, perjalanan KRL dari Bogor-Depok-Jakarta dan sebaliknya masih normal. Penolakan pedagang ini terkait rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) menata ulang seluruh stasiun yang dilintasi KRL Jabodetabek. Penataan itu meliputi perpanjangan serta sterilisasi peron yang dijalankan hingga tahun depan. Nah, sterilisasi stasiun ini dilakukan untuk mencegah okupansi pedagang kaki lima hingga ke peron. Selain itu, langkah ini guna meminimalisasi masuknya penumpang yang tidak memiliki tiket. Penataan area komersil stasiun juga tidak terlepas dari upaya mengoptimalkan pemasukan KAI. Maklum, pendapatan dari tiket tak mampu menutup biaya operasional.