JAKARTA. Ratusan pedagang di Museum Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, berunjuk rasa di kantor Balaikota Jakarta, Rabu (11/9/2013) pagi. Pedagang memprotes penataan kawasan Kota Tua yang tidak mengakomodir pedagang lama.Dalam aksi unjuk rasa itu, para pedagang mengatakan mendukung program penataan pedagang di kawasan wisata tersebut. Namun, mereka mempermasalahkan data yang dihimpun pemerintah yang tak mencakup pedagang yang telah lama berjualan di kawasan itu."Kenapa kita dibatasi berjualan? Pedagang lama ada 700, Pak. Setelah penataan, dipangkas jadi 200, itu juga cuma 60 pedagang lama yang bisa berjualan," kata seorang orator.Para pedagang menduga kebijakan itu merupakan akal-akalan pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun Wali Kota Jakarta Barat untuk memangkas jumlah pedagang lama di kawasan itu. Para pedagang meminta perwakilan dari mereka menemui Gubernur DKI untuk membicarakan hal itu."Kami bosan ketemu sama anak buah, Bapak (Jokowi), tidak pernah ditanggapi. Kami hanya mau bertemu Gubernur Joko Widodo," ujar orator.Meski demikian, permintaan pedagang belum diakomodasi oleh petugas protokoler Pemprov DKI. Gubernur tengah melakukan rapat dengan direksi Bank DKI.Hingga pukul 09.55, aksi unjuk rasa masih berlangsung. Mereka melakukan orasi sambil membentangkan spanduk berisi tuntutan. Aksi itu dikawal puluhan Polisi Satuan Sabhara Polda Metro Jaya. Aksi itu tak mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pedagang Kota Tua demo, minta bertemu Jokowi
JAKARTA. Ratusan pedagang di Museum Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, berunjuk rasa di kantor Balaikota Jakarta, Rabu (11/9/2013) pagi. Pedagang memprotes penataan kawasan Kota Tua yang tidak mengakomodir pedagang lama.Dalam aksi unjuk rasa itu, para pedagang mengatakan mendukung program penataan pedagang di kawasan wisata tersebut. Namun, mereka mempermasalahkan data yang dihimpun pemerintah yang tak mencakup pedagang yang telah lama berjualan di kawasan itu."Kenapa kita dibatasi berjualan? Pedagang lama ada 700, Pak. Setelah penataan, dipangkas jadi 200, itu juga cuma 60 pedagang lama yang bisa berjualan," kata seorang orator.Para pedagang menduga kebijakan itu merupakan akal-akalan pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun Wali Kota Jakarta Barat untuk memangkas jumlah pedagang lama di kawasan itu. Para pedagang meminta perwakilan dari mereka menemui Gubernur DKI untuk membicarakan hal itu."Kami bosan ketemu sama anak buah, Bapak (Jokowi), tidak pernah ditanggapi. Kami hanya mau bertemu Gubernur Joko Widodo," ujar orator.Meski demikian, permintaan pedagang belum diakomodasi oleh petugas protokoler Pemprov DKI. Gubernur tengah melakukan rapat dengan direksi Bank DKI.Hingga pukul 09.55, aksi unjuk rasa masih berlangsung. Mereka melakukan orasi sambil membentangkan spanduk berisi tuntutan. Aksi itu dikawal puluhan Polisi Satuan Sabhara Polda Metro Jaya. Aksi itu tak mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News