Pedagang minta keran impor sapi dibuka



JAKARTA. Mulai hari ini pedagang daging melakukan aksi mogok di tengah tingginya harga jual daging di pasaran.  Harga daging yang terus bertahan tinggi pasca Lebaran membuat pedagang kesulitan menjual daging.

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan, aksi mogok pedagang ini terjadi di seluruh Jabodetabek, sebagian Jawa Barat, dan Banten.

Sementara aksi mogok serupa sudah terjadi sejumlah kota sejak pekan lalu, seperti Lampung, dan Jawa Timur serta kota-kota lainnya di Indonesia.


"Kami melakukan aksi mogok ini harga harga daging naik terus sampai tiga kali dalam seminggu, yang dirugikan kami pedagang kecil," ujarnya saat dihungi KONTAN, Minggu (9/8).

Ia mengatakan, rata-rata kenaikan harga daging di tempat pemotongan hewan atau jagal sebesar Rp 2.000 hingga Rp 4.000 per kilogram (kg). Kondisi ini, lanjut Asnawi, menimbulkan kerugian di tingkat pedagang antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per hari.

Ia meminta agar pemerintah segera mengambil sikap mengatasi persoalan ini. Menurutnya, pemerintah dan semua pihak untuk duduk bersama dan menghitung ulang kebutuhan serta ketersediaan pasokan sapi nasional. "Kalau memang pasokan daging kurang, maka bisa dibuka kembali keran impor," terangnya.

Menurut APDI, pemberian izin impor sebesar 50.000 ekor sangat jauh dari kebutuhan. Sebelumnya, importir mengajukan kuota impor sebesar 250.000 ekor untuk kuartal ketiga tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri