Pedagang pangan manfaatkan Lebaran mengais laba



JAKARTA. Kenaikan harga bahan pangan pokok seperti cabai, bawang merah, dan buah-buahan sepekan menjelang Lebaran, membuat pemerintah pontang-panting melakukan Operasi Pasar (OP). 

Kenaikan harga komoditas pangan ini dinilai terjadi lantaran para pedagang memanfaatkan momentum Ramadhan dan Lebaran 2016 untuk mendapatkan tambahan.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kemtan) Spudnik Sujono di Kantornya, Jumat (1/7). 


Ia mengatakan, kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai dan bawang bukan karena produksi berkurang, melainkan karena pedagang ingin memanfaatkan momentum lebaran untuk mendapatkan keuntungan tinggi.

"Saya menjamin suplai dan produksi tercukupi. Jadi harga tinggi terjadi karena pendagang memanfaatkan momen, mumpung Lebaran," ujarnya.

Spudnik mencontohkan, pada Juni dan Juli produksi bawang merah masing-masing sebesar 126.000 ton dan 137.000 ton. 

Produksi tersebut surplus bila dibandingkan dengan kebutuhan nasional pada Juni dan Juli, yakni masing-masing 89.615 ton dan 83.881 ton. Kebutuhan nasional ini sudah ditambah kenaikan permintaan sebesar 10% dari kondisi normal.

Spudnik menambahkan, kenaikan harga terjadi juga karena biaya tenaga kerja yang meningkat saat panen. Sebab, upah tenaga kerja saat bulan ramadhan dan persiapan lebaran lebih tinggi dari biasanya.

"Kendalanya hari ini bahwa tenaga panen sedikit terganggu. Mereka bersiap menghadapi Idul Fitri. Jadi, wajar saja. Tapi barang ada, lihat pasar induk juga begitu. Pedagang sudah pada mudik," kata Spudnik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan