KONTAN.CO.ID - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) turut berpartisipasi dalam Program Dukungan Pendidikan untuk Pembangunan Gedung Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Hal itu, dilakukan dalam rangka mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Abdul Ghoffar selaku Wakil Rektor Senior dan Kepesantrenan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, di Kampus Terpadu Jalan Ring Road, Dowangan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, pada Jumat (22/09/2023). Direktur Hubungan Kelembagaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Arifin Firdaus, menyampaikan, bantuan ini merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap dunia pendidikan. “PTPN III (Persero) melibatkan diri guna mendukung dunia Pendidikan. Hal ini selaras dengan program prioritas yang sedang dijalankan oleh perusahaan, salah satunya yakni bidang Pendidikan,” ujarnya.
Arifin berharap, program dukungan pendidikan yang diberikan dapat meningkatkan performa kegiatan belajar mengajar di UNU Yogyakarta. “Sehingga dapat menjadi lembaga terdepan NU untuk mencetak profesional unggul di berbagai bidang strategis, di level nasional maupun global.” ujarnya. Lebih lanjut Arifin menyampaikan, bahwa Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), ke depan akan tetap berperan aktif untuk mendukung dunia pendidikan, baik dari tingkat pra sekolah hingga perguruan tinggi. Wakil Rektor Senior dan Kepesantrenan UNU, Abdul Ghoffar, menyampaikan terima kasih atas dukungan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terhadap pengembangan prasarana UNU Yogyakarta. “UNU Yogyakarta merupakan salah satu kampus berbadan hukum yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama. UNU Yogyakarta bermula dari semangat perubahan di kalangan Nadhlatul Ulama (NU) khususnya, diharapkan menginspirasi pendidikan islami yang lebih profesional, agile, dan modern,” ucap Ghoffar. Melihat perkembangan pendidikan dunia islam saat ini, UNU Yogyakarta juga akan mengembangkan school of future studies didukung oleh Pemerintah Uni Emirat Arab. “Kami berharap, Holding Perkebunan Nusantara dapat berkolaborasi kembali melalui corporate university yang dimiliki, yakni LPP Agro Nusantara. Antara lain dalam program studi agribisnis dan teknologi hasil pertanian,“ tambah Ghoffar. Mengenai Holding Perkebunan Nusantara: PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014. Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas 13 perusahaan perkebunan yakni PTPN I sampai dengan PTPN XIV, perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) serta perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN).
Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing. Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on-farm), pengolahan tanaman perkebunan (off-farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.
Baca Juga: PTPN III Bakal Bangun Pabrik FAME di KEK Sei Mangkei, Estimasi Produksi Januari 2025 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti