PeduliLindungi Jadi Satu Sehat, Kominfo: Wewenangnya Ada di Kemenkes



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi PeduliLindungi yang selama 3 tahun terakhir digunakan untuk membantu melacak penyebaran Covid-19, akan berganti nama menjadi SatuSehat Mobile. 

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa aplikasi PeduliLindungi saat ini sudah sepenuhnya menjadi wewenang Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Untuk itu terkait dengan perubahan nama hingga perluasan fungsinya menurutnya bukan lagi menjadi kewenangan dari Kementerian dan Komunikasi dan Informatika lagi. 


"PeduliLindungi ada di Kemenkes, jadi di sana leading sector-nya dan menjadi wali datanya," kata Semuel saat dijumpai di Menara Danareksa usai Kickoff Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kamis malam (23/2). 

Baca Juga: Wamenkes: Platform SatuSehat akan Atasi Keberagaman Data Kesehatan

Semuel menjelaskan bahwa Kominfo saat itu hanya melakukan perencanaan hingga sampai pada uji coba fase beta. Setelah itu, aplikasi PeduliLindungi diserahkan lebih lanjut kepada Kemenkes untuk menjadi leading sector-nya. 

"Sudah lama diserahkan dan sudah ada serah terimanya. Di Kominfo hanya sampai beta-nya," tambah Semuel. 

Sebelumnya, Chief Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji mengatakan aplikasi hingga akhir bulan ini aplikasi PeduliLindungi akan bertrasnformasi menjadi Satu Sehat Mobile. 

"Kami akan luncurkan, mudah-mudahan, akhir 28 Februari kami akan luncurkan menjadi SatuSehat Mobile," kata Setiaji, Jumat (17/2). 

Baca Juga: Kemenkes Targetkan Pemenuhan 10.000 USG di 10.000 Puskesmas Tercapai di 2023

Nantinya, aplikasi SatuSehat Mobil akan memiliki manfaat yang lua untuk masyarakat. Aplikasi ini sedianya merupakan aplikasi kesehatan umum yang menyimpan hampir seluruh rekam medis pengguna, tidak hanya yang berkaitan dengan covid-19. 

Rekam medis dalam aplikasi SatuSehat nanti termasuk berbagai rekam vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium, hingga basis data stunting. 

Ini akan memudahkan masyarakat dan tenaga medis perihal penyimpanan dan pertukaran data kesehatan lebih efisien dan efektif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati