JAKARTA. Perusahaan pemeringkat surat utang Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tengah memproses mandat pemeringkatan obligasi dari 25 emiten. "Ada mandat Rp 37,7 triliun dari berbagai institusi," kata Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Saputra saat konferensi media gathering Pefindo, Senin (24/7). Salyadi melanjutkan, dari semua sektor yang sedang menunggu pemeringkatan, paling banyak adalah emiten dari sektor konstruksi dan infrastruktur. Berdasarkan data dari Pefindo, dari sisi besaran nominal, mandat dengan nilai emisi terbesar adalah sektor pembangkit tenaga listrik dengan rencana obligasi sebesar Rp 10 triliun dan diikuti oleh sektor pelabuhan sebesar Rp 5,5 triliun. Sedangkan sektor dengan nilai emisi terendah adalah perikanan dengan nilai emisi Rp 100 miliar dan sekuritas serta trading yang masing-masing di angka Rp 300 miliar. "Kita lihat realisasinya nanti seperti apa," kata Salyadi.
Pefindo akan memeringkat obligasi Rp 37,7 triliun
JAKARTA. Perusahaan pemeringkat surat utang Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tengah memproses mandat pemeringkatan obligasi dari 25 emiten. "Ada mandat Rp 37,7 triliun dari berbagai institusi," kata Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Saputra saat konferensi media gathering Pefindo, Senin (24/7). Salyadi melanjutkan, dari semua sektor yang sedang menunggu pemeringkatan, paling banyak adalah emiten dari sektor konstruksi dan infrastruktur. Berdasarkan data dari Pefindo, dari sisi besaran nominal, mandat dengan nilai emisi terbesar adalah sektor pembangkit tenaga listrik dengan rencana obligasi sebesar Rp 10 triliun dan diikuti oleh sektor pelabuhan sebesar Rp 5,5 triliun. Sedangkan sektor dengan nilai emisi terendah adalah perikanan dengan nilai emisi Rp 100 miliar dan sekuritas serta trading yang masing-masing di angka Rp 300 miliar. "Kita lihat realisasinya nanti seperti apa," kata Salyadi.