KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) pada idA. Adapun prospek bank daerah itu adalah stabil. Pefindo menyatakan obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.
Baca Juga: Bank Kaltimtara akan terbitkan NCD Rp 500 miliar pada Juli 2019 “Peringkat tersebut mencerminkan pasar captive Bank Kaltimtara di provinsi Kalimantan Timur dan Utara, permodalan yang sangat kuat, serta likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang di atas rata-rata. Peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang lemah dan tingkat profitabilitas yang cukup,” tulis Pefindo dalam keterangan tertulis pada Kamis (1/1). Peringkat itu dapat dinaikkan jika Bank Kaltimtara dapat memperkuat posisi bisnisnya secara signifikan. Selain itu, bila bisa memperbaiki profil kualitas aset dan profitabilitas secara signifikan dan konsisten. Sedangkan peringkat dapat diturunkan jika posisi bisnis Perusahaan melemah sebagai akibat dari ekonomi yang menurun pada daerahnya. Maupun bila Perusahaan mengalami penurunan yang signifikan pada profil permodalan atau likuiditas. “Kami berpandangan bahwa Covid-19 meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan, dengan menyebabkan penurunan bisnis yang substansial di hampir semua sektor. Hal ini mengakibatkan permintaan kredit dan layanan perbankan lainnya yang lebih rendah,” tambah Pefindo. Perlambatan bisnis juga melemahkan kemampuan pembayaran debitur. Sehingga menyebabkan penurunan kualitas aset yang juga memberikan tekanan tambahan pada profitabilitas dan likuiditas bank. “Kami berpandangan bahwa dampak Covid-19 terhadap profil kredit Bank Kaltimtara secara keseluruhan tetap moderat, didukung oleh produk inti kredit konsumen untuk pegawai negeri sipil (PNS) yang mendominasi pada 56,5% dari seluruh portofolio kredit. Kredit PNS tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi, karena pembayaran angsuran langsung dipotong dari gaji pegawai negeri,” jelas Pefindo. Segmen ini mendukung pendapatan dan arus kas Bank di tengah pandemi, dan bertindak sebagai bantalan atas potensi penurunan kualitas aset, dengan 14,1% dari portofolio kredit Bank Kaltimtara berasal dari sektor-sektor terdampak Covid-19, seperti hotel dan restoran, rumah tangga, transportasi, real estate, dan perdagangan. Pefindo akan terus memantau dampak pandemi terhadap kinerja Bank dan profil kredit secara keseluruhan.
Baca Juga: Bank Kaltimtara salurkan KUR Rp 101 miliar hingga kuartal III-2018 Asal tahu saja, Bank Kaltimtara didirikan pada tahun 1964 sebagai bank pembangunan daerah yang berfokus di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Pada 30 Juni 2020, 36,5% saham Bank dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, 5,7% oleh Provinsi Kalimantan Utara, dan sisanya oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten Kalimantan Timur dan Utara. Kegiatan usaha Bankaltimtara didukung oleh 1.925 karyawan tetap dan jaringan yang terdiri dari 18 kantor cabang, 99 kantor cabang pembantu, dan 173 kantor kas dan titik pembayaran Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto