Pefindo beri peringkat idAAA untuk rencana penerbitan MTN SMF Rp 700 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAAA untuk rencana penerbitan Medium-Term Notes (MTN) IX PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau (SMF) Tahun 2020 dengan nilai Rp 700 miliar.

Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan III/2015, Obligasi Berkelanjutan IV/2017, Obligasi Berkelanjutan V/2019 SMF. Serta peringkat idAAA(sy) kepada Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I/2019 dan peringkat idA1+ untuk Surat Berharga Komersial I/2019 dengan prospek stabil.

Pefindo menyebut, idAAA merupakan peringkat tertinggi dan kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya adalah superior dibandingkan obligor lain di Indonesia. Sementara akhiran (sy) mengindikasikan bahwa peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip syariah.


"idA1+ adalah peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo. Kemampuan Obligor untuk memenuhi komitmen jangka pendek atas surat utang adalah superior," tulis Pefindo dalam keterangan resmi, Kamis (26/11).

Baca Juga: Kucuran pembiayaan syariah SMF capai Rp 4,97 triliun per September 2020

Peringkat itu mencerminkan dukungan sangat kuat dari pemerintah Indonesia, kemudian kualitas aset, profil permodalan dan likuiditas juga sangat kuat. Akan tetapi, peringkat tersebut dibatasi perlambatan pertumbuhan industri sekuritisasi KPR.

Pefindo melihat pandemi Covid-19 memberikan dampak yang terbatas pada sektor pembiayaan kepemilikan rumah, mempertimbangkan pentingnya peran perumahan untuk masyarakat pada umumnya dan tingginya backlog perumahan di Indonesia.

Dorongan pemerintah menempatkan perumahan rakyat sebagai sektor penting dalam pembangunan telah memberikan keberlanjutan jangka panjang dalam sektor ini. Tingkat harga dan kebijakan underwriting yang terjaga secara historis membuat sektor ini terhindarkan dari penggelembungan yang signifikan sebelum saat pandemi.

"Kami memperkirakan pandemi ini akan memiliki dampak yang terbatas pada profil kredit SMF, mempertimbangkan tingginya tingkat dukungan dari pemerintah, terutama dari sisi permodalan, dan status perusahaan yang beroperasi dengan misi khusus didukung oleh seperangkat peraturan, dan juga ketahanan dari portofolio pembiayaannya" jelas Pefindo.

Portofolio pembiayaan perusahaan mayoritas berisi pembiayaan kepada bank-bank pemberi kredit kepemilikan rumah dengan klausul recourse yang membuat risiko pembayaran kembali dari debitur akhir terhadap perusahaan menjadi sangat kecil.

Dengan begitu, SMF mempunyai kemampuan untuk menjaga profil kredit di tengah penurunan ekonomi. Selain itu, kebijakan underwriting yang kuat dan pemantauan yang ketat, memberikan tambahan pengaman untuk menghadapi potensi volatilitas dalam profil bisnis dan finansialnya.

SMF adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang membawa misi khusus untuk meningkatkan kepemilikan rumah di Indonesia dengan cara mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dengan memberikan pembiayaan kepada penyalur KPR seperti bank dan perusahaan pembiayaan dengan jaminan aset KPR.

Selanjutnya: SMF fokus dukung program PEN di sektor perumahan di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat