KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat “idAAA (gg)” untuk rencana obligasi yang akan diterbitkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (
WSKT) sebesar Rp 1,77 triliun. Sebanyak Rp 112 miliar dari rencana obligasi tersebut akan dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atas nama Pemerintah Indonesia dan sisanya akan dijamin oleh pemerintah. Hasil dari penerbitan akan digunakan untuk refinancing obligasi WSKT yang jatuh tempo pada September 2021 dan juga modal kerja. Pada saat yang sama, Pefindo menegaskan peringkat WSKT dan Obligasi Berkelanjutan II, Obligasi Berkelanjutan III, dan Obligasi Berkelanjutan IV di “idBBB”. Prospek dari peringkat WSKT adalah “stabil”. Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya. Walau demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi.
Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan emiten untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan emiten Indonesia lainnya adalah superior. Akhiran (gg) pada suatu peringkat menunjukkan adanya pertimbangan keamanan dalam bentuk garansi dari pemerintah.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) menerbitkan obligasi Rp 1,77 triliun dengan bunga hingga 6,8% Peringkat mencerminkan peran penting WSKT kepada pemerintah, posisi pasar yang kuat di sektor konstruksi, dan keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara. “Namun, peringkat dibatasi oleh profil likuiditas yang lemah, leverage keuangan yang tinggi, dan lingkungan bisnis yang cukup fluktuatif pada industri konstruksi,” tulis Analis Pefindo Yogie Surya Perdana dan Aryo Perbongso dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (24/9).
Peringkat dapat dinaikkan jika WSKT memperbaiki leverage keuangan dan rasio cakupan utang secara berkelanjutan didukung oleh backlog kontrak yang kuat yang memberikan visibilitas pendapatan selama beberapa tahun ke dapn.
Peringkat juga dapat diturunkan jika Pefindo percaya bahwa terjadi penurunan tingkat dukungan pemerintah kepada WSKT. Akses yang jauh lebih lemah ke sumber pendanaan eksternal, terutama dengan bank-bank milik pemerintah, juga dapat menurunkan peringkat karena akan mengurangi kemampuan WSKT dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, sehingga berpotensi menyebabkan tertundanya penyelesaian proyek dan mengakibatkan pada profitabilitas yang lebih rendah. Akses yang lebih lemah ke pendanaan eksternal juga akan membuat WSKT menghadapi risiko likuiditas dan pembiayaan kembali yang lebih tinggi. Peringkat juga dapat diturunkan jika terjadi penurunan dalam pencapaian kontrak baru yang substansial yang berdampak pada visibilitas pendapatannya WSKT yang tidak memadai. Sebagai informasi, bisnis utama WSKT adalah menyediakan pekerjaan konstruksi yang memberikan kontribusi 90% terhadap total pendapatan perusahaan di tahun 2020. Usaha lainnya meliputi beton pracetak, jalan tol, properti, dan energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi