Pefindo berikan peringkat idA untuk obligasi Bank BJB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefido) memberikan peringkat idA atas rencana penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III/2021 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) senilai Rp 1 triliun.

Pefindo juga menetapkan peringkat idAA- untuk Bank BJB dan Obligasi Berkelanjutan I/2017, serta peringkat idA untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2017 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II/2019.

Peringkat Obligasi Subordinasi tersebut berada dua tingkat di bawah peringkat Bank BJB karena adanya risiko dari obligasi subordinasi yang dapat dihapusbukukan pada kondisi non-viability, sesuai dengan POJK 34/POJK.03/2016. Prospek peringkat tersebut adalah stabil.


"Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan obligor lain," tulis Pefindo, Jumat (9/7).

Baca Juga: BJB salurkan kredit Rp 3,37 triliun dari penempatan dana PEN 2021

Sementara tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang adalah kuat.

Walaupun demikian, Pefindo menyebut kemampuan emiten akan terpengaruh okondisi ekonomi,dibandingkan dengan emiten yang memiliki peringkat lebih tinggi.

Peringkat tersebut mencerminkan posisi Bank BJB yang kuat di industri perbankan karena adanya pasar captive di provinsi Jawa Barat dan Banten, dan tingkat permodalan yang kuat.

Namun peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat kredit bermasalah (NPL) yang tinggi dari segmen kredit produktif dan indikator profitabilitas yang moderat. Peringkat dapat dinaikkan jika Bank BJB mampu memperkuat profil usaha.

"Pada saat yang bersamaan meningkatkan indikator kualitas aset dan profitabilitasnya secara signifikan dan berkelanjutan," sebut .

Peringkat tersebut dapat diturunkan jika pangsa pasar Bank BJB sangat menurun atau indikator keuangan mengalami penurnan yang signifikan khususnya pada profitabilitas dan kualitas aset.

Pefindo menilai dampak terbatas atas kualitas aset dari pinjaman PNS karena risiko rendah melalui skema pemotongan gaji secara langsung. Segmen ini akan mendukung pendapatan Bank dan menghasilkan arus kas di tengah pandemi.

"Perusahaan dapat menjadi bantalan terhadap potensi penurunan kualitas aset pada segmen kredit produktif, khususnya industri yang sangat terdampak oleh Covid-19 seperti konstruksi, perdagangan, industri pengolahan, transportasi, dan pertambangan," tulis Pefindo.

Selanjutnya: 10 Surat utang tercatat pekan ini, nilai emisi capai Rp 50,31 triliun dari awal tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat