JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA untuk PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) dan peringkat idA- untuk rencana Obligasi Wajib Konversi I tahun 2012 senilai Rp 807,6 miliar.Dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan PT Trilinium di PT Global Teleshop. Adapun outlook dari peringkat tersebut adalah stabil.Analis Pefindo Niken Indriasih menjelaskan, peringkat tersebut mencerminkan kuatnya posisi TRIO dalam bisnis ritel dan distribusi produk telekomunikasi, jaringan ritel dan distribusi ekstensif, dan produk yang cukup terdiversifikasi."Peringkat dibatasi oleh tingginya kebutuhan modal kerja TRIO, struktur permodalan yang agresif, dan persaingan yang ketat," ujar Niken, Jumat (6/7).TRIO yang berdiri sejak 1996 bergerak dalam bidang ritel dan distribusi telepon selular dan komputer, produk-produk operator telekomunikasi dan konten. Pada akhir 2011, TRIO dimiliki oleh PT Canopus Finance Limited (25%), PT KB Trio (24,65%), PT KL Trio (23,71%), PT SL Trio (10,92%), Kindarto Kohar (1,35%), Sugiono Wiyono Sugialam (1,29%), dan publik (13,08%). Pendapatan TRIO terutama diperoleh dari penjualan telepon seluler (84%), penjualan voucher isi ulang (12%), serta konten dan lain-lain (4%).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pefindo berikan peringkat idA untuk TRIO
JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA untuk PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) dan peringkat idA- untuk rencana Obligasi Wajib Konversi I tahun 2012 senilai Rp 807,6 miliar.Dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan PT Trilinium di PT Global Teleshop. Adapun outlook dari peringkat tersebut adalah stabil.Analis Pefindo Niken Indriasih menjelaskan, peringkat tersebut mencerminkan kuatnya posisi TRIO dalam bisnis ritel dan distribusi produk telekomunikasi, jaringan ritel dan distribusi ekstensif, dan produk yang cukup terdiversifikasi."Peringkat dibatasi oleh tingginya kebutuhan modal kerja TRIO, struktur permodalan yang agresif, dan persaingan yang ketat," ujar Niken, Jumat (6/7).TRIO yang berdiri sejak 1996 bergerak dalam bidang ritel dan distribusi telepon selular dan komputer, produk-produk operator telekomunikasi dan konten. Pada akhir 2011, TRIO dimiliki oleh PT Canopus Finance Limited (25%), PT KB Trio (24,65%), PT KL Trio (23,71%), PT SL Trio (10,92%), Kindarto Kohar (1,35%), Sugiono Wiyono Sugialam (1,29%), dan publik (13,08%). Pendapatan TRIO terutama diperoleh dari penjualan telepon seluler (84%), penjualan voucher isi ulang (12%), serta konten dan lain-lain (4%).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News