KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menyelesaikan mandat pemeringkatan terhadap 57 perusahaan. Per Agustus 2018, nilai emisi penerbitan surat utang yang diperingkat Pefindo mencapai Rp 83,66 triliun. Assistant Vice President Corporate Ratings Division Pefindo Niken Indriarsih, menjelaskan, tahun ini sektor perbankan dan pembiayaan masih mendominasi penerbitan obligasi korporasi. Hingga 31 Agustus lalu, ada 10 perusahaan yang menerbitkan obligasi korporasi dengan nilai Rp 19,24 triliun. Sementara, penerbitan obligasi sektor pembiayaan mencapai Rp 22,99 triliun yang berasal dari 17 perusahaan. Adapun, secara keseluruhan, total penerbitan obligasi korporasi yang diperingkat Pefindo sampai akhir Agustus sebesar Rp 57,07 triliun. "Pefindo melakukan pemeringkatan sekitar 79,31% dari total penerbitan surat utang nasional, sedangkan pemeringkatan yang dilakukan Pefindo bersama lembaga lainnya sekitar 5,11%," ungkap Niken dalam pertemuan Media Update Pefindo, Kamis (20/9).
Pefindo masih miliki mandat pemeringkatan Rp 40 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menyelesaikan mandat pemeringkatan terhadap 57 perusahaan. Per Agustus 2018, nilai emisi penerbitan surat utang yang diperingkat Pefindo mencapai Rp 83,66 triliun. Assistant Vice President Corporate Ratings Division Pefindo Niken Indriarsih, menjelaskan, tahun ini sektor perbankan dan pembiayaan masih mendominasi penerbitan obligasi korporasi. Hingga 31 Agustus lalu, ada 10 perusahaan yang menerbitkan obligasi korporasi dengan nilai Rp 19,24 triliun. Sementara, penerbitan obligasi sektor pembiayaan mencapai Rp 22,99 triliun yang berasal dari 17 perusahaan. Adapun, secara keseluruhan, total penerbitan obligasi korporasi yang diperingkat Pefindo sampai akhir Agustus sebesar Rp 57,07 triliun. "Pefindo melakukan pemeringkatan sekitar 79,31% dari total penerbitan surat utang nasional, sedangkan pemeringkatan yang dilakukan Pefindo bersama lembaga lainnya sekitar 5,11%," ungkap Niken dalam pertemuan Media Update Pefindo, Kamis (20/9).