KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap VI Tahun 2018 Seri A Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) senilai Rp 610 miliar yang jatuh tempo pada 14 Februari 2021. Selain itu, peringkat itu juga disematkan untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap VII Tahun 2016 Seri C senilai Rp 1,73 triliun yang akan jatuh tempo pada 19 Februari 2021. Pefindo menyebut, kesiapan perusahaan untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo telah didukung aset likuid dalam bentuk giro di Bank Indonesia dan bank lain senilai Rp 11,9 triliun pada akhir September 2020. "Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan dengan obligor lain adalah superior," kata Pefindo dalam pemeringkatan, Selasa (8/12). Peringkat tersebut mencerminkan status sovereign Indonesia Eximbank, dalam posisi yang kuat baik dari sisi segmen pembiayaan ekspor dan profil permodalan. Namun peringkat itu dibatasi kualitas aset dan profitabilitas yang sangat lemah.
Pefindo menetapkan peringkat idAAA untuk obligasi Indonesia Eximbank
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap VI Tahun 2018 Seri A Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) senilai Rp 610 miliar yang jatuh tempo pada 14 Februari 2021. Selain itu, peringkat itu juga disematkan untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap VII Tahun 2016 Seri C senilai Rp 1,73 triliun yang akan jatuh tempo pada 19 Februari 2021. Pefindo menyebut, kesiapan perusahaan untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo telah didukung aset likuid dalam bentuk giro di Bank Indonesia dan bank lain senilai Rp 11,9 triliun pada akhir September 2020. "Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan dengan obligor lain adalah superior," kata Pefindo dalam pemeringkatan, Selasa (8/12). Peringkat tersebut mencerminkan status sovereign Indonesia Eximbank, dalam posisi yang kuat baik dari sisi segmen pembiayaan ekspor dan profil permodalan. Namun peringkat itu dibatasi kualitas aset dan profitabilitas yang sangat lemah.