KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA kepada perusahaan tambang mineral, PT Aneka Tambang Tbk, dan Obligasi Berkelanjutan I/2011. Di saat yang sama, prospek atas peringkat emiten berkode saham
ANTM ini telah direvisi menjadi “stabil” dari “negatif” sehubungan dengan ekspektasi kinerja keuangan perusahaan yang lebih stabil. ANTM tercatat telah mengurangi penjualan emas ekspor dan fokus pada pasar ritel domestik yang marjinnya lebih tinggi. “Kami berharap segmen emas dapat terus menghasilkan keuntungan yang lebih besar didukung oleh kenaikan harga emas,” tulis Niken Indriarsih dan Aishantya selaku Analis Pefindo dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (14/9).
Menurut Pefindo, dengan fokus penjualan emas dalam gramasi kecil, ANTM dapat menjangkau basis nasabah yang lebih luas mengingat harga yang lebih terjangkau. Selain itu, keadaan yang kurang menguntungkan selama pandemi Covid-19 juga memicu kenaikan permintaan emas sebagai tujuan investasi yang dianggap lebih aman. Dari segmen nikel, Pefindo berharap inisiatif kemitraan strategis ANTM dengan smelter lain di Indonesia dapat mengkompensasi penurunan penjualan bijih nikel akibat larangan ekspor bijih nikel dari Indonesia, di samping harga nikel yang mulai pulih.
Baca Juga: Ratusan orang tertipu jual beli emas Antam di Facebook dengan kerugian miliaran “Selain itu, kami berharap inisiatif ANTM lainnya untuk mempertahankan posisi biaya yang rendah dapat memitigasi penurunan EBITDA dalam jangka waktu pendek melalui efisiensi biaya dan sinergi dengan induk usaha,” ungkap Pefindo. Lebih lanjut, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walau demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Peringkat yang diperoleh ANTM mencerminkan sumber daya dan cadangan anak usaha Mind ID tersebut yang cukup besar, posisi yang kuat di industri yang didukung oleh produk pertambangan yang terdiversifikasi, dan kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal. Namun, peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi dan paparan atas fluktuasi harga komoditas. Pefindo dapat menaikkan peringkat jika ANTM meningkatkan bisnis profilnya secara substansial yang tercermin dari capaian pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan secara berkelanjutan dan leverage keuangannya berada pada level yang konservatif. Peringkat juga dapat dinaikan jika ANTM menerima dukungan yang kuat dari Mind ID dalam bentuk injeksi modal, pinjaman pemegang saham dan/atau sinergi bisnis yang secara substansial menaikkan kinerja operasi ANTM.
Baca Juga: Ingat, PPh Final untuk WP Badan untuk perseroan terbatas (PT) tidak berlaku di 2021 Sebaliknya, Pefindo dapat menurunkan peringkat jika pandemi yang berkepanjangan berakibat pada perlambatan pemulihan ekonomi global dan berdampak negatif terhadap permintaan dan harga komoditas yang dapat melemahkan operasi bisnis dan profil keuangan ANTM.
“Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika ANTM menarik utang lebih tinggi dari yang diproyeksikan dan/atau gagal menyelesaikan proyek ekspansi sesuai jadwal,” tulis Pefindo. Pefindo menilai, pandemi Covid-19 memiliki dampak yang moderat terhadap profil kredit ANTM yang dipengaruhi oleh menurunnya permintaan dan harga komoditas, terutama nikel. Namun, akhir-akhir ini harga nikel sudah meningkat seiring dengan pulihnya aktivitas perekonomian di China sebagai pasar terbesar nikel. ANTM juga diuntungkan oleh tren harga emas yang tinggi. Lantas, Pefindo akan memantau dengan ketat pengaruh pandemi terhadap operasi dan/atau profil keuangan ANTM dalam jangka pendek hingga menengah, seperti gangguan signifikan pada perolehan arus kas perusahaan pelat merah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .