JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memangkas rating PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Hal serupa juga dilakukan atas rating Obligasi I/2012, Obligasi II/2012, dan Obligasi Berkelanjutan I/2013 yang diterbitkan perseroan. "Kami merevisi prospek dari idA stabil menjadi negatif," tandas analis Pefindo Yogie Surya Perdana, (13/11). Rating ini berlaku sejak awal bulan ini hingga 1 April 2015. Adapun dasae dari pemangkasan rating ini adalah, antisipasi terhadap struktur modal dan perlindungan arus kas perseroan yang lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Hal ini merupakan imbas dari rendahnya pengakuan pendapatan dari segmen pengembangan sejumlah proyek APLN seperti Podomoro City Extension, SOHO@Pancoran, Parahyangan Residence, dan Metro Park Residences Rating prospek ini bisa kembali diturunkan jika pendapatan APLN, secara signifikan lebih rendah dari proyeksi akibat dari lambatnya pengembangan dan penjualan yang lemah. Adanya tambahan utang yang melebihi proyeksi juga bisa membuat prospek APLN kembali diturunkan.
Pefindo pangkas prospek Agung Podomoro Land
JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memangkas rating PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Hal serupa juga dilakukan atas rating Obligasi I/2012, Obligasi II/2012, dan Obligasi Berkelanjutan I/2013 yang diterbitkan perseroan. "Kami merevisi prospek dari idA stabil menjadi negatif," tandas analis Pefindo Yogie Surya Perdana, (13/11). Rating ini berlaku sejak awal bulan ini hingga 1 April 2015. Adapun dasae dari pemangkasan rating ini adalah, antisipasi terhadap struktur modal dan perlindungan arus kas perseroan yang lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Hal ini merupakan imbas dari rendahnya pengakuan pendapatan dari segmen pengembangan sejumlah proyek APLN seperti Podomoro City Extension, SOHO@Pancoran, Parahyangan Residence, dan Metro Park Residences Rating prospek ini bisa kembali diturunkan jika pendapatan APLN, secara signifikan lebih rendah dari proyeksi akibat dari lambatnya pengembangan dan penjualan yang lemah. Adanya tambahan utang yang melebihi proyeksi juga bisa membuat prospek APLN kembali diturunkan.