KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengantongi mandat pemeringkatan obligasi korporasi hingga 12 Agustus 2019 sebanyak Rp 48,69 triliun. Penerbitan terbanyak berasal Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) baru sebanyak Rp 13 triliun dan realisasi PUB yang pernah diterbitkan sebelumnya sebanyak Rp 8,8 triliun. Senior Vice President Financial Institution Ratings Pefindo Hendro Utomo mengatakan, posisi mandat pemeringkat yang diterima Pefindo dan belum direalisasikan sebesar Rp 48,7 triliun. Sedangkan hingga Juni 2019, realisasi penerbitan surat utang mencapai Rp 80 triliun. Baca Juga: Gantikan dana ekuitas, SMF terbitkan obligasi Rp 2,5 triliun
Dengan begitu, total penerbitan surat utang hingga akhir 2019 mendekati Rp 130 triliun. "Seharusnya, jumlah ini tidak jauh berbeda dari total penerbitan surat utang di tahun lalu yakni dikisaran Rp 130 triliun," jelas Hendro Kamis (14/8). Dari sisi komposisi, sektor yang mandat penerbitan surat utang, terbanyak dari sektor perbankan yakni sebanyak Rp 15,9 triliun, di susul sektor pembiayaan sebanyak Rp 14,37 triliun, serta pulp and paper sebanyak Rp 8,2 triliun. Sementara itu, Ekonom Pefindo Fikri C Permana mengatakan, penerbitan obligasi per Juli 2019 tercatat ada penurunan dibandingkan tahun lalu. Hingga akhir Juli 2018, penerbitan obligasi mencapai Rp 92 triliun. Sedangkan per Juli 2019, penerbitan hanya Rp 79,9 triliun. Dengan begitu, terjadi penurunan sekitar Rp 12 triliun. Baca Juga: Ini faktor yang bisa menggenjot penerbitan surat utang multifinance