KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan peringkat rating PT Bank DKI dan Obligasi Berkelanjutan I / 2016 yang masih beredar pada rating “idAA-”. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) sebagai pemegang saham pengendali, struktur permodalan yang kuat dan perkembangan bisnis Bank DKI. Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini menyampaikan apresiasi nya atas kepercayaan yang diberikan Pefindo atas rating yang diberikan kepada Bank DKI. "Rating yang diberikan Pefindo merupakan penanda yang baik atas pencapaian kinerja Bank DKI serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan berbagai produk dan layanan perbankan dari Bank DKI," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Rabu (3/3). Dari sisi kinerja keuangan, sampai dengan Desember 2020, aset Bank DKI melesat 13,3% menjadi Rp 63,01 triliun (unaudited) dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar Rp 55,60 triliun.
Pefindo pertahankan peringkat idAA Bank DKI dan obligasi dengan outlook stabil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan peringkat rating PT Bank DKI dan Obligasi Berkelanjutan I / 2016 yang masih beredar pada rating “idAA-”. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) sebagai pemegang saham pengendali, struktur permodalan yang kuat dan perkembangan bisnis Bank DKI. Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini menyampaikan apresiasi nya atas kepercayaan yang diberikan Pefindo atas rating yang diberikan kepada Bank DKI. "Rating yang diberikan Pefindo merupakan penanda yang baik atas pencapaian kinerja Bank DKI serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan berbagai produk dan layanan perbankan dari Bank DKI," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Rabu (3/3). Dari sisi kinerja keuangan, sampai dengan Desember 2020, aset Bank DKI melesat 13,3% menjadi Rp 63,01 triliun (unaudited) dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar Rp 55,60 triliun.