KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek obligasi dalam negeri dinilai akan tetap menarik. Berakhirnya era suku bunga tinggi dan risiko kredit yang stabil menjadi pendorongnya. Hal itu juga tercermin dari dana asing yang masih masuk ke pasar obligasi Indonesia. Berdasarkan Bank Indonesia (BI), data setelmen sampai dengan 12 September 2024 pada semester-II 2024, nonresiden tercatat melanjutkan inflows sebesar Rp 44,33 triliun di pasar SBN. Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto mengatakan, Indonesia menawarkan imbal hasil yang relatif tinggi di antara negara-negara dengan peringkat sovereign di sekitar BBB. Yield obligasi negara dengan tenor 10 tahun menawarkan premi 287 bps di atas yield US Treasury per akhir Juli 2024, lebih tinggi dibandingkan dengan Filipina sebesar 224bps dan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.
Pefindo Proyeksi Yield SUN Tenor 10 Tahun Dikisaran 6,6% di Akhir Tahun 2024
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek obligasi dalam negeri dinilai akan tetap menarik. Berakhirnya era suku bunga tinggi dan risiko kredit yang stabil menjadi pendorongnya. Hal itu juga tercermin dari dana asing yang masih masuk ke pasar obligasi Indonesia. Berdasarkan Bank Indonesia (BI), data setelmen sampai dengan 12 September 2024 pada semester-II 2024, nonresiden tercatat melanjutkan inflows sebesar Rp 44,33 triliun di pasar SBN. Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto mengatakan, Indonesia menawarkan imbal hasil yang relatif tinggi di antara negara-negara dengan peringkat sovereign di sekitar BBB. Yield obligasi negara dengan tenor 10 tahun menawarkan premi 287 bps di atas yield US Treasury per akhir Juli 2024, lebih tinggi dibandingkan dengan Filipina sebesar 224bps dan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.