JAKARTA. Kepercayaan investor pada kemampuan PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN), makin terkikis. Setidaknya itu terlihat dari keputusan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang menurunkan rating perusahaan Mobile-8, dari CCC menjadi selective default (SD). Peringkat Mobile-8 turun karena perusahaan ini tidak berhasil mempercepat pembayaran obligasi dolar AS senilai US$ 100 juta pada 16 Desember 2008 lalu. FREN juga gagal menyorongkan restrukturisasi obligasi itu kepada wali amanat para pemegang obligasi dolar AS itu. Namun, FREN membantah telah gagal merestrukturisasi obligasi dolarnya. Ia juga menepis anggapan bahwa DB Trustees, wali amanat obligasi dolar Mobile-8, mempersoalkan perubahan pemegang saham pengendali di tubuh FREN, sesuai aturan pasar modal. Yang namanya pemegang saham pengendali adalah mereka yang memiliki lebih dari 50% saham.
Pefindo: Rating FREN Turun Karena Tak Berhasil Bayar Obligasi Dolar AS
JAKARTA. Kepercayaan investor pada kemampuan PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN), makin terkikis. Setidaknya itu terlihat dari keputusan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang menurunkan rating perusahaan Mobile-8, dari CCC menjadi selective default (SD). Peringkat Mobile-8 turun karena perusahaan ini tidak berhasil mempercepat pembayaran obligasi dolar AS senilai US$ 100 juta pada 16 Desember 2008 lalu. FREN juga gagal menyorongkan restrukturisasi obligasi itu kepada wali amanat para pemegang obligasi dolar AS itu. Namun, FREN membantah telah gagal merestrukturisasi obligasi dolarnya. Ia juga menepis anggapan bahwa DB Trustees, wali amanat obligasi dolar Mobile-8, mempersoalkan perubahan pemegang saham pengendali di tubuh FREN, sesuai aturan pasar modal. Yang namanya pemegang saham pengendali adalah mereka yang memiliki lebih dari 50% saham.