Pefindo: Rating sektor multifinance di kuartal III-2021 mayoritas masih tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebutkan peringkat sektor multifinance secara mayoritas tidak banyak berubah di kuartal III-2021 dan cenderung memiliki rating yang tinggi. 

Berdasarkan data pefindo per 18 Oktober 2021, ada 24 multifinance yang memiliki rating di atas A dari total keseluruhan sebanyak 36 multifinance. Adapun untuk rinciannya, ada 9 multifinance yang mengantongi rating AAA, 7 multifinance dengan rating AA, dan terakhir ada 8 multifinance yang memiliki rating A.

“Mirip dengan sektor perbankan, banyak perusahaan multifinance yang didukung oleh pemegang saham yang kuat,” ujar Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito, dalam konferensi pers, Senin (18/10).

Dito menambahkan dukungan dari pemerintah terkait relaksasi yang dirasa memberikan dampak besar bagi perusahaan untuk bertahan di kondisi pandemi Covid-19. Terlebih, saat ini bisnis multifinance dirasa secara perlahan mulai kembali mengalami pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Pembiayaan Mobil Bekas Mulai Menggelinding

Sementara itu, meskipun mayoritas memiliki rating tinggi di atas A, masih ada 4 perusahaan multifinance yang memiliki peringkat BB. Menurutnya, hal tersebut direpresentasikan oleh sektor pelayanan TI.

“Di sektor IT services yang memang fluktuatif dari sisi performa dan sisi rekam jejak biasanya masih tergolong baru sehingga belum terlihat benar-benar bagaimana ketahanannya menghadapi siklus bisnis ke depan,” imbuh Dito.

Secara finansial, Dito juga menyampaikan bahwa sektor multifinance dan perbankan masih dipengaruhi oleh profitabilitas karena berkurangnya arus kas dari restrukturisasi dan kenaikan biaya pencadangan.

“Ini memang masih terlihat cukup signifikan dari performa perusahaan-perusahaan di banking dan multifinance dan ini tidak banyak berubah dari kuartal sebelumnya,” pungkas Dito.

Selanjutnya: OJK: Jaminan fidusia bagian mitigasi risiko perusahaan pembiayaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi