JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi peringkat untuk PT Intraco Penta Tbk (INTA) menjadi 'idA-' dari 'idA'. Dalam keterangan tertulisnya, Pefindo mengungkapkan prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil.Perubahan atas peringkat perusahaan terutama disebabkan oleh penambahan hutang baru yang secara signifikan lebih tinggi dari yang diproyeksikan serta menurunnya pendapatan perusahaan yang mengakibatkan melemahnya perlindungan atas arus kas.Bisnis perusahaan ikut terganggu akibat menurunnya harga komoditas, terutama batubara di tahun 2012, yang berdampak pada penurunan investasi modal oleh produsen pertambangan."Peringkat mencerminkan posisi pasar INTA yang kuat di segmen Articulated Dumped Truck (ADT), segmen bisnis yang terintegrasi dan prospek usaha yang masih baik dalam jangka menengah hingga jangka panjang," tulis Pefindo dalam pernyataannya pada Selasa (7/5).Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan perusahaan yang lebih agresif dan melemahnya perlindungan arus kas perusahaan. Tingginya risiko yang dihadapi perusahaan dari bisnis pembiayaan dan volatilitas terhadap harga batubara.Sebagai catatan, INTA merupakan salah satu distributor resmi alat berat Volvo di Indonesia. INTA juga terlibat dalam bisnis pemeliharaan alat berat, suku cadang (distribusi dan manufaktur), pembiayaan, sewa-menyewa, manufaktur serta jasa pertambangan.Pada Maret 2013, pemegang saham mayoritas INTA adalah Westwood Finance Inc, Republik Seychelles dengan kepemilikan 27,1% dan Pristine Resources International Pte. Ltd, Singapura dengan 18,6%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pefindo revisi peringkat INTA menjadi stabil
JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi peringkat untuk PT Intraco Penta Tbk (INTA) menjadi 'idA-' dari 'idA'. Dalam keterangan tertulisnya, Pefindo mengungkapkan prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil.Perubahan atas peringkat perusahaan terutama disebabkan oleh penambahan hutang baru yang secara signifikan lebih tinggi dari yang diproyeksikan serta menurunnya pendapatan perusahaan yang mengakibatkan melemahnya perlindungan atas arus kas.Bisnis perusahaan ikut terganggu akibat menurunnya harga komoditas, terutama batubara di tahun 2012, yang berdampak pada penurunan investasi modal oleh produsen pertambangan."Peringkat mencerminkan posisi pasar INTA yang kuat di segmen Articulated Dumped Truck (ADT), segmen bisnis yang terintegrasi dan prospek usaha yang masih baik dalam jangka menengah hingga jangka panjang," tulis Pefindo dalam pernyataannya pada Selasa (7/5).Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan perusahaan yang lebih agresif dan melemahnya perlindungan arus kas perusahaan. Tingginya risiko yang dihadapi perusahaan dari bisnis pembiayaan dan volatilitas terhadap harga batubara.Sebagai catatan, INTA merupakan salah satu distributor resmi alat berat Volvo di Indonesia. INTA juga terlibat dalam bisnis pemeliharaan alat berat, suku cadang (distribusi dan manufaktur), pembiayaan, sewa-menyewa, manufaktur serta jasa pertambangan.Pada Maret 2013, pemegang saham mayoritas INTA adalah Westwood Finance Inc, Republik Seychelles dengan kepemilikan 27,1% dan Pristine Resources International Pte. Ltd, Singapura dengan 18,6%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News