JAKARTA. Kebutuhan dana dan refinancing menyebabkan perusahaan-perusahaan sektor keuangan masih memimpin penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, penerbitan obligasi tertinggi berasal dari perbankan Rp 20,13 triliun, diikuti oleh perusahaan pembiayaan Rp 12,90 triliun dan sektor konstruksi di Rp 3,26 triliun sepanjang semester pertama 2017. Maka institusi keuangan yang mencakup perbankan dan perusahaan pembiayaan memimpin penerbitan obligasi Rp 33,03 triliun alias 70,3% dari total obligasi korporasi. Sektor non keuangan mencatat penerbitan sebesar Rp 13,98 triliun. "Hal ini menunjukkan, bahwa peran pasar modal sebagai intermediary belum terlalu signifikan sebagai alternatif pembiayaan sektor riil," kata Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Saputra saat konferensi media gathering Pefindo, Senin (24/7).
Pefindo: Sektor keuangan dominasi emisi obligasi
JAKARTA. Kebutuhan dana dan refinancing menyebabkan perusahaan-perusahaan sektor keuangan masih memimpin penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, penerbitan obligasi tertinggi berasal dari perbankan Rp 20,13 triliun, diikuti oleh perusahaan pembiayaan Rp 12,90 triliun dan sektor konstruksi di Rp 3,26 triliun sepanjang semester pertama 2017. Maka institusi keuangan yang mencakup perbankan dan perusahaan pembiayaan memimpin penerbitan obligasi Rp 33,03 triliun alias 70,3% dari total obligasi korporasi. Sektor non keuangan mencatat penerbitan sebesar Rp 13,98 triliun. "Hal ini menunjukkan, bahwa peran pasar modal sebagai intermediary belum terlalu signifikan sebagai alternatif pembiayaan sektor riil," kata Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Saputra saat konferensi media gathering Pefindo, Senin (24/7).