JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sedang mempersiapkan bisnis baru berupa pemeringkatan usaha kecil menengah (UKM). Targetnya, sebelum akhir 2013 bisnis tersebut bisa berjalan."Proyek ini dimotori Bank Indonesia sejak dua tahun lalu. Sekarang prosesnya sedang finalisasi model credit scoring," ujar Direktur Utama Pefindo Ronald T Andi Kasim, Selasa (2/10).Ia menjelaskan, dengan membentuk unit bisnis pemeringkatan UKM, Pefindo akan menjadi pusat data UKM di Indonesia. Mulai dari demografi, kepemilikan, operasional, hingga keuangan UKM akan tersedia datanya di Pefindo."Data tersebut akan di-update secara rutin dan dari situ bisa dilakukan pemeringkatan kredit," kata Ronald.Menurutnya, hal tersebut bakal membantu meningkatkan efisiensi perbankan yang mengucurkan kredit kepada UKM-UKM. Efisiensi yang dimaksud baik dari sisi pemasaran maupun analisis kredit.Ronald memberi gambaran. Misalnya, Bank A ingin menentukan berapa dari 500 UKM yang layak disalurkan kredit. Dengan memakai data peringkat dari Pefindo, mereka tidak perlu menganalisis profil risiko semua UKM tersebut. Melainkan, cukup berdasarkan 100 peringkat teratas Pefindo."Kami sudah melakukan uji coba bersama BI bulan lalu. Mungkin November akan kami uji cobakan lagi. Setelah itu dilanjutkan finalisasi model credit scoring yang akan digunakan," ungkap Ronald.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pefindo siap jadi pemeringkat UKM tahun depan
JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sedang mempersiapkan bisnis baru berupa pemeringkatan usaha kecil menengah (UKM). Targetnya, sebelum akhir 2013 bisnis tersebut bisa berjalan."Proyek ini dimotori Bank Indonesia sejak dua tahun lalu. Sekarang prosesnya sedang finalisasi model credit scoring," ujar Direktur Utama Pefindo Ronald T Andi Kasim, Selasa (2/10).Ia menjelaskan, dengan membentuk unit bisnis pemeringkatan UKM, Pefindo akan menjadi pusat data UKM di Indonesia. Mulai dari demografi, kepemilikan, operasional, hingga keuangan UKM akan tersedia datanya di Pefindo."Data tersebut akan di-update secara rutin dan dari situ bisa dilakukan pemeringkatan kredit," kata Ronald.Menurutnya, hal tersebut bakal membantu meningkatkan efisiensi perbankan yang mengucurkan kredit kepada UKM-UKM. Efisiensi yang dimaksud baik dari sisi pemasaran maupun analisis kredit.Ronald memberi gambaran. Misalnya, Bank A ingin menentukan berapa dari 500 UKM yang layak disalurkan kredit. Dengan memakai data peringkat dari Pefindo, mereka tidak perlu menganalisis profil risiko semua UKM tersebut. Melainkan, cukup berdasarkan 100 peringkat teratas Pefindo."Kami sudah melakukan uji coba bersama BI bulan lalu. Mungkin November akan kami uji cobakan lagi. Setelah itu dilanjutkan finalisasi model credit scoring yang akan digunakan," ungkap Ronald.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News