Pefindo tegaskan peringkat Batavia Prosperindo Finance idBBB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idBBB untuk PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI).

Peringkat serupa juga diberikan untuk Obligasi Berkelanjutan II/2018 dan obligasi berkelanjutan II Tahap II/2020 Perusahaan. Outlook dari peringkat tersebut adalah stabil. 

Pefindo menyebut, perusahaan akan melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap II/2010 sebesar Rp 200 miliar akan jatuh tempo pada 14 Mei 2021 dengan menggunakan pemasukaan dari cicilan piutang bulanan sekitar Rp 80 miliar dan fasilitas kredit yang belum ditarik sebesar Rp 285,5 miliar per Desember 2020.


Adapun obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan memadai dibandingkan obligor lain untuk memenuhi komitmen jangka panjang. Meski demikian, kemampuan obligor ini kemungkinan akan terpengaruh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. 

"Peringkat tersebut mencerminkan posisi perusahaan yang stabil di segmen pembiayaan mobil bekas dan profil permodalan yang kuat," kata Pefindo dalam keterangan resmi, Senin (15/2). 

Baca Juga: Ini strategi Batavia Prosperindo Finance pertahankan bisnis di tengah pandemi

Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat efisiensi usaha yang rendah, profil kualitas aset Perusahaan yang moderat, dan ketatnya persaingan di industri pembiayaan.

Peringkat dapat dinaikkan jika perusahaan mampu memperkuat posisi usahanya di industri pembiayaan secara signifikan dan memperbaiki profil kualitas aset dan profitabilitas secara konsisten. 

Di sisi lain, peringkat dapat diturunkan jika kualitas aset dan profitabilitas mengalami penurunan secara signifikan. Peringkat juga dapat tertekan jika profil likuiditas perusahaan melemah secara signifikan.

Pefindo memperkirakan dampak Covid-19 bisa dikendalikan oleh perusahaan. Sebab, struktur pendanaan perusahaan yang terdiversifikasi mampu mempertahankan pendanaan dari bank dan pasar utang. 

Selain itu, perusahaan juga menerapkan kriteria pembiayaan yang lebih ketat dan mengintensifkan upaya penagihan angsuran yang didukung oleh infrastruktur teknologi informasi yang kuat. 

Hal ini dapat memitigasi potensi penurunan bisnis akibat proyeksi pertumbuhan penjualan otomotif nasional yang belum akan sepenuhnya pulih dalam 18 bulan-24 bulan ke depan dan dapat mempengaruhi permintaan terhadap jasa pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor. 

Selanjutnya: Surat utang jatuh tempo, multifinance mengakui sanggup membayar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi