JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Jasa Marga Tbk (JSMR) di level idAA. Peringkat ini juga berlaku bagi obligasi JSMR yang totalnya mencapai Rp 5 triliun.Pefindo memberikan outlook stabil bagi BUMN yang bergerak di pembangunan jalan tol tersebut. Peringkat tersebut mencerminkan dominasi posisi JSMR di sektor jalan tol, terjaganya pertumbuhan pendapatan, volume trafik yang tinggi dan membaiknya struktur tarif jalan tol, indikator profitabilitas yang kuat, serta fleksibilitas keuangan yang kuat."Meski demikian, peringkat ini akan terpengaruh oleh struktur modal yang agresif pada jangka pendek dan menengah. Selain itu terkait pula dengan risiko dalam pembangunan jalan tol baru," ungkap analis Pefindo Niken Indriarsih, Selasa (3/7).JSMR merupakan operator jalan tol terbesar di Indonesia dengan portofolio mencakup tol Jagorawi, Jakarta Inner Ring Road (JORR), Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, Ulujami-Pondok Aren, Jakarta Outer Ring Road (JORR), Padalarang-Cileunyi, Cipularang, Surabaya-Gempol, Semarang, Belmera, Palikanci, Bogor Ring Road (BORR), Semarang-Solo, dan Surabaya-Mojokerto.Sampai dengan Maret 2012, pemegang saham JSMR terdiri dari Pemerintah Indonesia (70%), Morgan Stanley & Co. Intl. Plc (2,2%), manajemen dan karyawan (0,4%), dan publik (27,5%).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pefindo tegaskan peringkat Jasa Marga di idAA
JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Jasa Marga Tbk (JSMR) di level idAA. Peringkat ini juga berlaku bagi obligasi JSMR yang totalnya mencapai Rp 5 triliun.Pefindo memberikan outlook stabil bagi BUMN yang bergerak di pembangunan jalan tol tersebut. Peringkat tersebut mencerminkan dominasi posisi JSMR di sektor jalan tol, terjaganya pertumbuhan pendapatan, volume trafik yang tinggi dan membaiknya struktur tarif jalan tol, indikator profitabilitas yang kuat, serta fleksibilitas keuangan yang kuat."Meski demikian, peringkat ini akan terpengaruh oleh struktur modal yang agresif pada jangka pendek dan menengah. Selain itu terkait pula dengan risiko dalam pembangunan jalan tol baru," ungkap analis Pefindo Niken Indriarsih, Selasa (3/7).JSMR merupakan operator jalan tol terbesar di Indonesia dengan portofolio mencakup tol Jagorawi, Jakarta Inner Ring Road (JORR), Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, Ulujami-Pondok Aren, Jakarta Outer Ring Road (JORR), Padalarang-Cileunyi, Cipularang, Surabaya-Gempol, Semarang, Belmera, Palikanci, Bogor Ring Road (BORR), Semarang-Solo, dan Surabaya-Mojokerto.Sampai dengan Maret 2012, pemegang saham JSMR terdiri dari Pemerintah Indonesia (70%), Morgan Stanley & Co. Intl. Plc (2,2%), manajemen dan karyawan (0,4%), dan publik (27,5%).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News