Pefindo turunkan peringkat Bank DKI



JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Bank DKI menjadi A+ dari sebelumnya AA- dengan prospek stabil. Penurunan peringkat tersebut juga berlaku bagi obligasi VI/2011 yang belum jatuh tempo.

Selain itu, Pefindo juga menurunkan peringkat Obligasi Subordinasi II/2011 Bank DKI yang belum jatuh tempo menjadi A dari sebelumnya A+. Periode pemeringkatan mulai 8 Maret 2016 hingga 1 Maret 2017.

Analis Pefindo Imelda Rusli mengatakan, penurunan peringkat disebabkan melemahnya profil kualitas aset dan profitabilitas Bank DKI yang sulit untuk dipulihkan secara substansial dalam waktu dekat. Kondisi makroekonomi yang kurang menguntungkan, praktek loan underwriting yang kurang hati-hati dan ekspansi kredit yang agresif pada masa lalu telah menyebabkan penurunan kualitas kredit debitur Bank DKI. "Terutama di segmen korporasi," ujar Imelda.


Sejatinya, peringkat masih mencerminkan dukungan yang kuat dari pemegang saham pengendali Bank, bisnis captive terkait business linkage dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan profil permodalan Bank yang sangat kuat. Akan tetapi, peringkat tersebut dibatasi oleh profil kualitas aset yang lemah dan tingkat profitabilitas yang di bawah rata-rata.

Sementara itu, Obligasi VI/2011 Seri B Bank DKI senilai Rp 325 miliar akan jatuh tempo pada 17 Juni 2016. "Pefindo menilai Bank DKI memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo tersebut menggunakan arus kas yang dihasilkan dan aset likuidnya, serta penempatan di bank lain yang mencapai Rp 2triliun per 31 Desember 2015," tutur Imelda.

Bank DKI merupakan bank pembangunan daerah di DKI Jakarta yang menawarkan jasa perbankan yang lengkap meliputi korporasi, komersial, konsumen, ritel/mikro, jasa perbendaharaan dan syariah. Per 31 Desember 2015, struktur kepemilikan Bank DKI terdiri dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar 99,97% dan PD Pasar Jaya 0,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini