JAKARTA. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global berpotensi menjadi hambatan bagi perkembangan bisnis PT Central Omega Resources Tbk (DKFT). Berdasarkan hal tersebut, PT Perusahaan Pemeringkat Efek (Pefindo) menurunkan target harga saham perusahaan produsen nikel tersebut. Pefindo menetapkan target harga terendah DKFT tahun ini sebesar Rp 770 per saham, sementara target harga tertinggi sebesar Rp 990 per saham. Sebelumnya, Pefindo memasang target harga terendah emiten tersebut di Rp 820 per saham dan target harga tertinggi di Rp 1.220 per saham. "Harga nikel yang belum kunjung membaik, sehingga mempengaruhi marjin DKFT yang masih akan tergerus," kata Madjid Abdillah, Assistant Manager Equity Research Division Pefindo, hari ini (17/7). Harga nikel internasional memang masih terus merosot. Pada perdagangan Selasa lalu (16/7), harga nikel di LME mencapai US$ 13.770 per metrik ton. Tepat setahun sebelumnya, harga nikel masih bertengger di US$ 16.225 per metrik ton. Bahkan harga nikel pernah mencapai US$ 29.300 per metrik ton pada Februari 2011 silam.
Pefindo turunkan target harga saham DKFT
JAKARTA. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global berpotensi menjadi hambatan bagi perkembangan bisnis PT Central Omega Resources Tbk (DKFT). Berdasarkan hal tersebut, PT Perusahaan Pemeringkat Efek (Pefindo) menurunkan target harga saham perusahaan produsen nikel tersebut. Pefindo menetapkan target harga terendah DKFT tahun ini sebesar Rp 770 per saham, sementara target harga tertinggi sebesar Rp 990 per saham. Sebelumnya, Pefindo memasang target harga terendah emiten tersebut di Rp 820 per saham dan target harga tertinggi di Rp 1.220 per saham. "Harga nikel yang belum kunjung membaik, sehingga mempengaruhi marjin DKFT yang masih akan tergerus," kata Madjid Abdillah, Assistant Manager Equity Research Division Pefindo, hari ini (17/7). Harga nikel internasional memang masih terus merosot. Pada perdagangan Selasa lalu (16/7), harga nikel di LME mencapai US$ 13.770 per metrik ton. Tepat setahun sebelumnya, harga nikel masih bertengger di US$ 16.225 per metrik ton. Bahkan harga nikel pernah mencapai US$ 29.300 per metrik ton pada Februari 2011 silam.