KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian melakukan transformasi untuk menghadapi persaingan di dunia digital, khususnya perkembangan industri fintech yang semakin pesat. Maka untuk bertahan, perusahaan gadai ini melakukan kolaborasi dan mengembangkan layanan berbasis fintech lending. Tahun ini Pegadaian akan berkolaborasi dengan beberapa fintech lending baik di segmen konsumer maupun produktif. Melalui kerjasama ini Pegadaian berperan sebagai lender, yakni perusahaan yang memberikan pinjaman kepada debitur di platform fintech. "Targetnya mulai semester 2 ini udah jalan. Kita sedang mengembangkan kolaborasi dengan fintech, untuk perluasan produk dan channel penjualan pegadaian, untuk gadai kita kerjasama untuk gadai online sehingga nasabah tidak perlu datang ke outlet Pegadaian tapi urusan gadai bisa online, secure delivery oleh ojek online," ujar Direktur Teknologi Informasi Digital Pegadaian Teguh Wahyono, kepada Kontan.co.id, Kamis (13/6).
"Untuk produk loan, kita juga kerjasama dengan beberapa fintech untuk penyaluran pinjaman," tambahnya. Teguh menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 1 triliun di fintech tersebut. Ia mengharapkan kolaborasi tersebut bisa meningkatkan bisnis pembiayaan sebesar 5%-6% di tahun ini. Selain itu, untuk saat ini sudah kerjasama dengan Tokopedia untuk penjualan tabungan emas, dan sudah sekitar 400 ribu nasabah baru. Menurutnya, Pegadaian perlu melakukan transformasi untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan fintech. Teguh menegaskan jika Pegadaian tidak melakukan perubahan maka akan ditinggalkan nasabahnya.