Pegadaian akan terbitkan MTN Rp 1 triliun



JAKARTA. Perum Pegadaian berencana menerbitkan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) sebesar Rp 1 triliun. Dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk menutup kebutuhan pendanaan perseroan tahun ini.

Direktur Keuangan Perum Pegadaian Budiyanto menjelaskan, pihaknya belum menentukan kapan waktu pasti penerbitan surat utang tersebut. "Penerbitannya akan melihat kondisi, kalau bagus bisa di akhir tahun ini," ujar Budiyanto kepada KONTAN, Senin (28/3).

Ia menjelaskan, penerbitan MTN merupakan satu opsi Pegadaian memenuhi kebutuhan dana di 2011. Pegadaian membutuhkan dana untuk penyaluran pembiayaan ke masyarakat sebesar Rp 5,2 triliun.


Dari nilai total itu, kebutuhan dana sekitar Rp 2 triliun akan dipenuhi oleh hasil penerbitan obligasi di semester pertama 2011. Pegadaian juga akan mencari pinjaman perbankan sebesar Rp 2,2 triliun. Sisa keperluan akan ditutup dengan hasil MTN.

Namun Budiyanto menuturkan, penerbitan MTN ini bakal menjadi opsi terakhir, terutama apabila pendanaan dari perbankan ternyata seret. Pegadaian sebenarnya sudah mendapat komitmen pinjaman perbankan berupa sindikasi kredit dari tiga bank. Ketiga bank itu adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Analis Obligasi NC Securities I Made Adi Saputra menyebutkan, MTN memang cocok sebagai alternatif pendanaan cepat. Pasalnya, untuk menerbitkan surat utang ini emiten tidak perlu melakukan penawaran umum serta tidak perlu meminta pemeringkatan dari lembaga rating.

Made menilai prospek penerbitan surat utang jangka pendek Pegadaian ini cukup bagus. Dus, pegadaian juga tidak perlu memberi bunga terlalu tinggi untuk surat utang ini, meski masih lebih tinggi daripada kupon obligasi konvensional. "Biasanya perusahaan memberi premi 25 basis poin dari kupon obligasi perusahaan itu," sebut Made.

Tunjuk underwriter

Penentuan penerbitan MTN tersebut baru akan dilakukan setelah rencana penerbitan obligasi beres. "Saat ini kami akan fokus pada penerbitan obligasi di semester pertama dulu," sebut Budiyanto.

Pekan ini, Pegadaian rencananya akan memilih tiga penjamin emisi atau underwriter untuk menjamin emisi obligasinya. Nantinya, obligasi ini bakal terbit dalam tiga seri, yang masing-masing bertenor tiga tahun sampai 10 tahun. Tapi jumlah dan tenor tiap seri bisa berubah sesuai pertimbangan underwriter.

Pegadaian akan menggunakan laporan keuangan Desember untuk penerbitan obligasi ini. Karena itu, Budiyanto mengupayakan agar obligasi bisa terbit paling lambat Juni atau Juli 2011. "Dalam waktu dua bulan mendatang, kami akan kebut dan segera memroses izin ke Bapepam-LK," tambah Budiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie