Pegadaian anggarkan Rp 1 triliun untuk gandeng Fintech



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (persero) tidak ingin menjadikan industri keuangan berbasis teknologi atau fintech sebagai saingan. Perusahaan pelat merah ini justru siap berkolaborasi dengan perusahaan fintech tahun ini.

Oleh sebab itu, Pegadaian akan menggandeng lima hingga enam fintech berbasis peer to peer (P2P) lending untuk bekerja sama. Direktur Teknologi Informasi Digital Pegadaian Teguh Wahyono mengaku, telah menyiapkan bajet Rp 1 triliun untuk bekerja sama dengan mereka.

“Untuk tahun ini kami menargetkan total dana minimal Rp 1 triliun yang disalurkan ke fintech lending. Kami bekerja sama minimal dengan lima hingga enam perusahaan fintech yang sudah masuk ke daftar kami,” kata Teguh di Jakarta, Kamis (3/12).


Melalui kerja sama tersebut, Pegadaian berharap bisa mengerek bisnis pembiayaan perseroan antara 5%-6% di tahun ini. Berarti, ini merupakan salah satu strategi Pegadaian untuk mencapai target pembiayaan sebesar Rp 40,3 triliun di sepanjang tahun 2019. Target tersebut meningkat 9,4% secara tahunan.

Pegadaian sendiri berperan sebagai lender yang menggelontorkan dana bagi peminjam di platform fintech. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi cara untuk saling bersinergi, di mana fintech bisa menyediakan teknologi dan kemampuan yang mumpuni. Sementara Pegadaian mempunyai manajemen risiko dan permodalan yang kuat.

“Kalau kami digabung, maka akan menjadi kekuatan yang lebih baik sesuai dengan harapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan literasi keuangan di masyarakat,” ujarnya.

Awal bulan ini, Pegadaian akan menandatangani kerja sama dengan satu perusahaan fintech. Perseroan menjadikan kerja sama awal ini menjadi acuan, bagi kerja sama berikutnya dengan perusahaan berbasis teknologi tersebut.

Sayangnya, ia enggan menyebut nama-nama perusahaan fintech yang diajak berkolaborasi. Yang jelas, perusahaan yang diajak untuk berkolaborasi adalah fintech yang sudah berkembang besar.

Di tahun yang sama, Pegadaian siap mengembangkan layanan berbasis fintech. Layanan tersebut masih tahap pengembangan sistem dan teknologi, serta direncanakan akan rilis pada semester II 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli