Pegadaian bidik penjualan emas naik 100%



JAKARTA. Meski harga emas berfluktuasi dan bergerak liar sepanjang tahun lalu, kondisi itu tidak mempengaruhi kinerja PT Pegadaian. Buktinya, perusahaan itu mencatatkan kenaikan penjualan emas pada 2013.

Sepanjang tahun lalu, penjualan emas Pegadaian mencapai sekitar Rp 1,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sekitar Rp 1,05 triliun. "Tahun ini kami menargetkan penjualan emas mengalami kenaikan dua kali lipat menjadi Rp 2,5 triliun," kata Suwhono, Direktur Utama Pegadaian, kemarin (12/2).

Secara volume, target penjualan emas Pegadaian tahun ini sekitar empat ton emas. Sementara, volume penjualan pada tahun lalu sebanyak dua ton emas.Hampir seluruh gerai Pegadaian menjual emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Untuk mengembangkan bisnis penjualan emas, Pegadaian terus menambah outlet yang melayani emas. Sebelumnya, manajemen Pegadaian mengatakan akan menambah outlet penjualan emas dari 100 outlet pada tahun lalu menjadi sekitar 200 outlet pada tahun ini.


Selain menambah outlet, Pegadaian menempuh cara yang lebih agresif untuk menjangkau masyarakat. Caranya, Pegadaian akan melakukan ekspansi penjualan emas lewat agen penjual individu sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Siapapun bisa menjual emas dari Pegadaian sebagai agen pemasar. Tapi, ini masih rencana jangka menengah. "Belum mulai, ke depan kami akan bentuk agen Pegadaian ini," imbuh Suwhono.

Selain upaya tersebut, Pegadaian saat ini sudah mulai memasuki bisnis percetakan emas. Di percetakan emas, perusahaan pelat merah ini misalnya hanya memecah satuan emas dari 100 gram menjadi 10 batang emas 10 gram atau sebaliknya.

Bisnis gadai emas

Tidak hanya penjualan emas tunai dan cicilan, bisnis gadai emas Pegadaian pun kian moncer. Hingga kini, porsi gadai emas di Pegadaian mencapai sekitar 84% dari total gadai. "Hingga akhir 2014, kami menargetkan gadai emas mencapai Rp 28 triliun," imbuh Suwhono.

Tahun lalu, nilai gadai emas baru mencapai Rp 23 triliun. Artinya, pertumbuhannya 22%. Sedangkan total gadai tahun lalu sebesar Rp 27,5 triliun. Konsumen akan mendapatkan uang tunai 85% dari nilai emas yang digadaikan. Nilai gadai menyesuaikan harga emas di pasar saat itu juga. Ketika harga tinggi, tentu nasabah gadai bisa mendapatkan dana lebih besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia