KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian menargetkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2024 ini dapat tumbul dobel digit, baik itu laba maupun
outstanding Loan (OSL). Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Zulfan Adam memaparkan target laba bersih di tahun 2024 diproyeksikan tumbuh sebesar 30,77% menjadi Rp 5,3 triliun. Sedangkan untuk OSL ia menargetkan akan tumbuh sebesar 12,63% menjadi Rp 73 triliun. “Kami optimis itu akan tercapai,” Jelas Zulfan pada Acara Media Gathering di Gedung Pegadaian.
Sedangkan, Zulfan juga memproyeksikan segmen yang dapat mendongkrak bisnis Pegadaian tahun 2024 ini yaitu pada segmen syariah.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Selasa 26 Maret 2024, Cek Daftarnya di Sini Menurutnya hal tersebut berkaca pada penduduk Indonesia yang mayoritas adalah Islam, sedangkan lembaga yang berkecimpung di bidang syariah belum sebanyak permintaan pasar. “Maka segmen ini menjadi salah satu peluang besar untuk mendongkrak bisnis Pegadaian,” ujarnya. Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Zulfan memaparkan Pegadaian telah mempersiapkan sejumlah strategi. Strategi tersebut yaitu Pegadaian akan memperkuat
core business dari Gadai melalui pengembangan fitur layanan yang memenuhi kebutuhan nasabah. Selain itu juga akan memperluas jaringan layanan melalui Agen Pegadaian & Digital Partnership “Kamu juga terus berinovasi dan mendiversifikasi aliran income melalui segmen bisnis non-Gadai,” jelas Zulfan. Selain itu, Zulfan juga mencatat sepanjang tahun 2023, Pegadaian memperolah pertumbuhan laba bersih sebesar 32,7% menjadi Rp 4,38 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,30%.
Baca Juga: Tak Cuma Ibu-Ibu, PNM Juga Incar Kalangan Anak Muda Menurutnya hal ini ditopang oleh angka pendapatan perusahaan sebesar Rp 24,43 triliun di tahun 2023 atau naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 22,87 triliun. Selain itu Aset Pegadaian menurut Zulfan juga turut mengalami peningkatan sebesar 12,6% dari Rp 73,33 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 82,6 triliun pada tahun 2023. “Kami juga mencatat ada penurunan NPL yang signifikan dari sebelumnya 1,2% di 2022 menjadi 0,85% di tahun 2023,” ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli